Snippet
Showing posts with label motivasi eksternal. Show all posts
Showing posts with label motivasi eksternal. Show all posts
Pernah membayangkan, bagaimana seseorang menulis buku, bukan dengan tangan atau anggota tubuh lainnya, tetapi dengan kedipan kelopak mata kirinya? Jika Anda mengatakan itu hal yang mustahil untuk dilakukan, tentu saja Anda belum mengenal orang yang bernama Jean-Dominique Bauby. Dia pemimpin redaksi majalah Elle, majalah kebanggaan Prancis yang digandrungi wanita seluruh dunia. Betapa mengagumkan tekad dan semangat hidup maupun kemauannya untuk tetap menulis dan membagikan kisah hidupnya yang begitu luar biasa. Ia meninggal tiga hari setelah bukunya diterbitkan. Setelah tahu apa yang dialami si Jean dalam menempuh hidup ini, pasti Anda akan berpikir, "Berapa pun problem dan stres dan beban hidup kita semua, hampir tidak ada artinya dibandingkan dengan si Jean!"
Tahun 1995, ia terkena stroke yang menyebabkan seluruh tubuhnya lumpuh. Ia mengalami apa yang disebut locked-in syndrome, kelumpuhan total yang disebutnya "Seperti pikiran di dalam botol". Memang ia masih dapat berpikir jernih tetapi sama sekali tidak bisa berbicara maupun bergerak. Satu-satunya otot yang masih dapat diperintahnya adalah kelopak mata kirinya. Jadi itulah cara dia berkomunikasi dengan para perawat, dokter rumah sakit, keluarga dan temannya.

Begini cara Jean menulis buku. Mereka (keluarga, perawat, teman-temannya) menunjukkan huruf demi huruf dan si Jean akan berkedip apabila huruf yang ditunjukkan adalah yang dipilihnya. "Bukan main," kata Anda. Ya, itu juga reaksi semua yang membaca kisahnya. Buat kita, kegiatan menulis mungkin sepele dan menjadi hal yang biasa. Namun, kalau kita disuruh "menulis" dengan cara si Jean, barang kali kita harus menangis dulu berhari-hari dan bukan buku yang jadi, tapi mungkin meminta ampun untuk tidak disuruh melakukan apa yang dilakukan Jean dalam pembuatan bukunya.
Tahun 1996 ia meninggal dalam usia 45 tahun setelah menyelesaikan memoarnya yang ditulisnya secara sangat istimewa. Judulnya, "Le Scaphandre" et le Papillon (The Bubble and the Butterfly). Jean adalah contoh orang yang tidak menyerah pada nasib yang digariskan untuknya. Dia tetap hidup dalam kelumpuhan dan tetap berpikir jernih untuk bisa menjadi seseorang yang berguna, walaupun untuk menelan ludah pun, dia tidak mampu, karena seluruh otot dan saraf di tubuhnya lumpuh. Tetapi yang patut kita teladani adalah bagaimana dia menyikapi situasi hidup yang dialaminya dengan baik dan tetap menjadi seorang manusia (bahasa Sansekerta yang berarti pikiran yang terkendali), bahkan bersedia berperan langsung dalam film yang mengisahkan dirinya. Jean, tetap hidup dengan bahagia dan optimistis, dengan kondisinya yang seperti sosok mayat bernapas. Sedangkan kita yang hidup tanpa punya problem seberat Jean, sering menjadi manusia yang selalu mengeluh..!
Coba ingat-ingat apa yang kita lakukan. Ketika mendapat cuaca hujan, biasanya menggerutu. Sebaliknya, mendapat cuaca panas juga menggerutu. Punya anak banyak mengeluh, tidak punya anak juga mengeluh. Carl Jung, pernah menulis demikian: "Bagian yang paling menakutkan dan sekaligus menyulitkan adalah menerima diri sendiri secara utuh, dan hal yang paling sulit dibuka adalah pikiran yang tertutup!"
Maka, betapapun kacaunya keadaan kita saat ini, bagi yang sedang stres berat, yang sedang berkelahi baik dengan diri sendiri maupun melawan orang lain, atau anggota keluarga yang sedang tidak bahagia karena kebutuhan hidupnya tidak terpenuhi, yang baru mendapat musibah kecelakaan atau bencana, bagi yang sedang di-PHK, ingatlah kita masih bisa menelan ludah, masih bisa makan dan menggerakkan anggota tubuh lainnya. Maka bersyukurlah, dan berbahagialah...!
Jangan menjadi pengeluh, penggerutu, penuntut abadi, tapi bijaksanalah untuk bisa selalu think and thank (berpikir, kemudian berterima kasih/ bersyukurl).

Dalam artikel yang berjudul Kegagalan & Kesuksesan Hasil Konsekuensi Pikiran dituliskan, seseorang yang sadar sepenuhnya, dia datang ke dunia ini hanya dibekali sebuah nyawa (jiwa). Nah, nyawa itu harus dirawat dengan menjalani kehidupan secara bertanggung jawab. Dengan nyawa ini pulalah, seseorang harus hidup bahagia, di manapun dia berada, dan dalam kondisi apapun, diaharus bisa bahagia. Kunci kebahagiaan adalah bersyukur! Mensyukuri apa yang kita dapat itu penting, termasuk sebuah nyawa agar kita bisa hidup di alam ini. Dan kebahagiaan bisa dibuat, dengan tidak meminta (menuntut) apapun pada orang lain, tetapi memberikan apa yang bisa diberikan kepada orang lain agar mereka bahagia. Jadilah seseorang yang merasa ada gunanya untuk kehidupan ini.
Untuk itu, Anda bisa mendengarkan intuisi sendiri sehingga bertindak sesuai nurani dan menghasilkan apa yang Anda inginkan dalam hidup. Hadapi hidup dengan tabah karena orang-orang beruntung bukan tidak pernah gagal. Bukan tidak pernah ditolak, juga bukan tidak pernah kecewa. Justru banyak orang yang sukses itu sebetulnya orang yang telah banyak mengalami kegagalan.

Berpikirlah positif, Anda akan menjadi orang yang beruntung. Banyak cerita tentang keberuntungan berasal dari kejadian-kejadian yang tidak menguntungkan. Misalnya, kehilangan pekerjaan memunculkan ide besar untuk mulai bisnis sendiri dan menjadi majikan. Ditolak pun bisa mendatangkan kesuksesan. Tetapi, untuk mendapatkan keberuntungan diperlukan usaha. Dan mulailah sekarang juga untuk berusaha!

download__BAHAGIA.doc
Biodata Sang Miliarder
Nama Lengkap : Sandiaga Salahuddin Uno
Tempat/Tanggal Lahir : Rumbai, Riau 28 Juni 1969

Pendidikan Formal:

- Bachelor of Business Administration, The Wichita State University, Kansas, AS, lulus 1990
- Master of Business Administration, The George Washington Univ., Washington, AS, lulus 92

Pengalaman Kerja:

- Summa Group, Jakarta (Mei 1990-Juni 1993)
- Seapower Asia Investment Limited, Singapura (Juli 1993-April 1994)
- MP Holding Limited Group, Singapura (Mei 1994-Agustus 1995)
- NTI Resources Limited, Calgary, Canada (September 1995-April 1998)
- PT Saratoga Investama Sedaya (April 1998- sekarang)
Sandiaga Salahuddin Uno adalah seorang pengusaha muda, lahir di Rumbai, Riau 28 Juni 1969. Sejumlah jabatan strategis (pernah) diduduki Sandi. Khusus dunia pertambangan, ia tercatat sebagai salah satu pemegang saham perusahaan batu bara terbesar di dunia, PT Andaro.

Ayah dari dua putri dan suami Nur Asia ini dikenal cerdas dan punya kemampuan khusus mengendus peluang bisnis yang gemuk. Kedua hal tersebut dikombinasikan dengan kemampuan lobby dan jaringan koleganya yang hebat membuat Saratoga dan Re Capital melesat bak meteor dalam pecaturan private equity firm di Indonesia. Sandi merupakan kolumnis tetap di Majalah Globe Asia, bahan sorotan utamanya adalah enterpreunership, infrastrukture dan sumberdaya manusia Indonesia.

Menjadi pengusaha adalah impian yang tak pernah terlintas di Sandi. Orang tuanya , Razif Halik Uno, atau yang lebih dikenal Henk Uno dan Rachmini Rachman, lebih suka anaknya mengikuti jejaknya yakni bekerja di sebuah perusahaan mapan, sampai pensiun. Darah pengusaha juga tak pernah mengalir di tubuh Sandi. Razif dan Rachmini adalah pakar kepribadian. Mereka berdua belum pernah menggeluti dunia bisnis.

Tahun 2008 ia dinobatkan menjadi "Entrepreneur of The Year" dari Enterprise Asia untuk predikat pengusaha terbaik. Pencapaian itu adalah buah dari pergulatan panjang. Namun, pria yang akrab disapa Sandi itu menyebut dirinya sebagai "pengusaha kecelakaan". Itu karena kiprahnya di dunia usaha dimulai tatkala kondisi karier dan keuangannya sedang terpuruk pada 1998.

Pria lulusan Wichita State University, Amerika Serikat, dengan predikat summa cumlaude itu mengawali karier sebagai karyawan Bank Summa pada 1990. Tahun 1991 ia mendapat beasiswa untuk melanjutkan pendidikan di George Washington University, Amerika Serikat. Ia lulus dengan indeks prestasi kumulatif 4,00. Kariernya terus melesat. Pada tahun 1994 ia bergabung dengan MP Holding Limited Group sebagai investment manager. Pada 1995 ia hijrah ke NTI Resources Ltd di Kanada dan menjabat Executive Vice President NTI Resources Ltd dengan penghasilan 8.000 dollar AS per bulan. Namun, kariernya itu tak berlangsung lama. Krisis moneter sejak akhir 1997 menyebabkan perusahaan tempatnya bekerja bangkrut. Semua tabungan hasil jerih payahnya yang diinvestasikan ke pasar modal juga turut kandas akibat ambruknya bursa saham global.

Majalah Globe Asia edisi Agustus 2007 menobatkan Sandi S. Uno, sebagai orang terkaya di Indonesia No. 122 dengan estimasi kekayaan sebesar USD 80.000.000. Setara dengan Rp. 744 Miliar kalau dikonversikan dengan kurs Rp. 9,300/USD.

Di tahun 2009, majalah Forbes edisi Kamis 3 Desember 2009 menobatkan Sandi Uno, sebagai orang terkaya di Indonesia No. 29 dengan estimasi kekayaan sebesar US$ 400 juta. Setara dengan Rp. 3.760.000.000.000 (3 Triliyun, 750 Milyar) kalau dikonversikan dengan kurs Rp. 9,300/USD.

Sandiaga Uno memperoleh kekayaan sebesar itu melalui private equity firm yang didirikannya, yaitu Saratoga Capital (Re Capital) yang didirikan pada tahun 1998 dengan partner utama Edwin Soeryadjaya dan Re-Capital yang didirikan pada tahun 1997 bersama sahabat lamanya RosanRoslani.

Bersama Saratoga Capital, Sandi terlibat dalam mega akuisisi PT Adaro, salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia, dan beberapa project infrastruktur yang sedang di genjot oleh pemerintah. Sementara bersama Saratoga Capital, mereka melakukan project pertama dalam refinancing McDonald's Indonesia pada tahun 1997. Proyek proyek berikutnya meliputi pembelian Bank Tabungan Pensiunan Negara (BTPN), Grand Kemang Hotel, Losari Resort dan infrastruktur penyediaan air bersih.

Kondisi perekonomian yang porak-poranda melanda negeri ini pada 1997/1998 bisa disebut telah menjadi tahun-tahun menentukan bagi arah hidup Sandi. Krisis itulah yang kemudian membuatnya berpaling, dan meninggalkan dunia profesional. Padahal, dia sudah merintis sebuah perusahaan multinasional hingga delapan tahun.

Prinsip� Kesuksesan Sandiaga Salahuddin Uno:


Ada filosofi menarik dalam hidup Sandi. Pandangan itu ia peroleh dari ajaran kedua orang tuanya. Sedari kecil, Sandi dididik selalu berjiwa optimistis. Ia percaya, jika esok pasti akan lebih baik dari hari ini. Setiap kali ada masalah, pasti ada solusi. Setiap ada keinginan, pasti ada jalannya. .Karena itu, Sandi melihat semua masalah berdasarkan hari per hari. Menggelinding begitu saja. Dia hanya berprinsip tetap bisa survive. Kalau sudah melihat jauh ke depan, tapi tak bisa fleksibel, akhirnya juga susah. Sebab, dunia usaha itu sangat dinamis, tiap detik berubah,

Tak cukup sampai di situ, untuk kehidupan pribadi, Sandi juga menyadari betapa pentingnya sisi spiritual bagi kehidupan yang dijalani. Dia sadar, spiritual menjadi dasar mental bagi setiap langkahnya. Apa yang didapat manusia dapatkan saat ini adalah titipan. Bermula dari prinsip inilah, Sandi selalu berusaha memperlakukan semua yang telah didapatnya, baik dari segi bisnis maupun keluarga, merupakan suatu refleksi bagi dirinya yang bersifat sementara.

Dengan landasan agama itulah, Sandi melakukan berbagai kegiatan yang tak melulu berorientasi bisnis. Ia bersama HIPMI juga bekerja sama dengan pesantren pimpinan KH. Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, dengan membentuk Pemuda Pelopor. Organisasi yang dibentuk di Bandung ini menjadi ajang Sandi untuk menelurkan pengusaha-pengusaha muda yang berlandaskan Islam.
Apakah saat ini kita memiliki impian yang sangat tinggi yang ingin diraih, yaitu sebuah impian yang mungkin mustahil untuk kita capai dengan keadaan kita sekarang ini? Apakah mungkin sekarang kita sedang direndahkan dan ditertawakan oleh teman, saudara, atau bahkan orang tua ketika kita menceritakan impian kita kepada mereka?

Jika kita menjawab ya, janganlah kita merasa kecil hati dan putus asa. Sebaliknya, kita harus bangga dan berbahagia karena kita baru saja memasuki langkah awal kesuksesan. Mengapa demikan? Karena pondasi kesuksesan adalah impian yang kita miliki. Setiap orang yang telah sukses pasti diawali dengan impian.

Jika sampai saat ini yang sering kita lakukan hanyalah bermimpi pasif, mungkin kini saatnya kita mencoba untuk mengubah mimpi pasif kita menjadi mimpi aktif dan mewujudkannya dalam realitas kehidupan kita sehingga kita tidak hanya hidup dalam dunia mimpi.

Jangan lupa untuk selalu membawa serta impian kita ke mana pun kita pergi, di mana pun kita berada, dalam berbagai kondisi dan situasi yang bagaimana pun yang sedang menimpa kita. Kita harus selalu percaya dan yakin bahwa impian yang kita miliki akan tercapai melalui usaha-usaha kita yang tekun dan tidak kenal menyerah serta tidak lupa untuk meminta pertolongan Tuhan. Dengan demikian keberhasilan akan dapat kita peroleh. Bermimpilah dan percayalah!
Cara dan tips untuk cari pacar
Beberapa dari kita mungkin mengerti bahwa untuk mencari pasangan hidup atau kekasih, tidak bisa hanya dalam satu kejapan mata atau satu jentikan jari. Tapi, sekelompok orang yang telah merasakan pedihnya pedang cinta dan panasnya api pengorbanan, mengatakan lain. Mereka berseru, "Pasti bisa!" asalkan seorang pria mau berubah.

Melirik website mereka, didapati bahwa cara mencari pacar/pasangan bagi pria yang paling benar adalah dengan merubah diri sendiri terlebih dahulu. Salah satunya adalah penampilan. Sang penulis sering beranalogi demikian, "Seandainya kamu perempuan, apakah kamu mau dengan diri kamu yang sekarang?" dan kebanyakan pria-pria pembaca akan mengangguk setuju dan mengatakan "tidak, saya tidak mau dengan diri saya yang membosankan!"

Oleh karena itu, mereka menyarankan untuk merubah diri kita terlebih dahulu, baru mengharapkan perubahan pada kehidupan romansa kita. "Perubahan di mulai dari dalam" demikian kata orang bijak jaman dulu. Website itu banyak memberikan tips dan trik, juga saran saran praktis untuk merubah kehidupan romansa seorang pria menuju ke arah yang lebih baik.

Apabila di lihat dari websitenya sendiri, sangat bersih, tanpa embel-embel iklan dan sebagainya. Juga begitu banyak materi gratis yang sangat berguna bagi orang-orang yang membutuhkannya. Tips Hidup merekomendasikan website ini bagi para pria yang kesulitan mencari pasangan hidupnya.
Sukses Wawancara
Sebelum membaca seluruhnya, saya harap semua yang membaca Tips saya ini tidak berfikir negatif, saya tidak bermaksud untuk menyombongkan diri maupun untuk menjelekkan ataupun menyindir temen saya, tapi ini murni dari pikiran saya sendiri dan tidak ada keterkaitan dengan pihak lain manapun.Semoga dapat menambah wawasan dan bermanfaat bagi pembaca. Amin.
Dari Pengalamanku kurang lebih (+/-) di 20 Perusahaan :

1. Berdo�a dan usahakan sebelum tes telfonlah Bapak/Ibu walaupun lagi marahan sekalipun. Mintalah Do�a pada Bapak dan Ibu�..kasiatnya sangat amat mujarab. Aku pernah mencoba dan merasakan sendiri hasilnya luar biasa.
2. Harus Jujur, kalau kamu tidak jujur=> sampai 7 turunan pun, saya yakin kamu akan sangat amat sulit mendapatkan dan MUNGKIN TIDAK AKAN PERNAH SEKALIPUN mendapatkan pekerjaan (kalau ingin bekerja diperusahaan). Apapun itu resikonya, maka dari itu jujurlah (Hargailah dirimu sendiri) karena itulah kamu,=> Tuhan Maha Tahu.
3. Duduk dengan tegap, usahakan sebelum duduk, apabila tempat duduknya banyak cari posisi yang tepat yaitu dekat atau berhadapan dengan HRD nya (jangan mengambil posisi duduk yang jauh dari HRD), dan jangan lupa sebelum duduk dilihat dulu ada barang dikursi atau tidak (jangan asal duduk).
4. Jangan bersadar pada kursi, kalau anda bersandar pada kursi itu menandakan bahwa kamu MALAS. Jadi posisi duduk agak maju sedikit.
5. Posisi badan tegap, tangan lurus kebawah atau diatas paha (saat duduk), tangan jangan diatas meja kecuali posisi tangan HRD nya juga di atas meja, boleh diatas meja asal hanya menempel sedikit di pinggiran mejanya (jangan diatasnya=kurang sopan), lihat situasi konsidi juga lah.
6. Jangan Grogi = santai saja, anggap saja itu teman kamu, dan cara yang pernah saya tempuh agar tidak pernah grogi adalah tidak terlalu berharap pada perusahaan itu. Sebaik apapun itu prospek kedepan (pokoknya jangan berharap). Coba deh��.saya pernah mencoba dan berhasil dan salah satu teman saya pernah mencoba dengan tidak berharap pada perusahaan tersebut�..dan sekarang masuk sampai tes ke4. Coba deh�.jangan lupa �..masih banyak kesempatan lain. Semoga sukses ya.
7. Usahakan tersenyum saat diwawancara, sedikit aja�..itu menandakan kamu RAMAH sama semua orang.
8. Jaga kontak mata, kalau ada pewawancara lebih dari 1 ya usahakan jangan melihat satu orang saja, tapi semua dilihat, dan pandangannya kearah MATA, HIDUNG DAN Diantara mata kanan kirinya(ditengah-tengah). Jangan menunduk saat wawancara�.nggak bakal ada uang receh jatuh. Berikan yang terbaik dengan cepat menaggapi situasi saat wawancara. OK.
9. Saat ada pertanyaan dari HRD jawab dengan cepat, tepat dan logis. Ingat semua bentuk pertanyaan harus ada dasarnya jangan asal jawab. Dan jangan menjawab pertanyaan sebelum selesai sekalipun kita tahu jawabannya.
10. Usahakan memakai pakain yang polos, rapi, jangan memakai pakain yang terlalu mencolok banget (Merah Baget). Pokoknya yang keren kalau dilihat ada AURA Kepemimpinan, fresh lah.
11. Dan yang tak kalah penting adalah dengan bersabar apabila ada pertanyaan yang membuat kita jadi EMOSI. Misalnya ADA PERTANYAAN BEGINI: Deskripsikan semua seminar yang pernah kamu tempuh? Setelah selesai kamu mendeskripsikan, HRD nya menjawab: Kok kamu nggak bisa JELAS ya mendeskripsikan seminar yang pernah kamu ikuti, berarti seminar kamu kemarin gagal dong?. Nah kadang kita tuh EMOSI, meskipun sebenarnya HRD nya sendiri juga belum tentu ingat seminar yang pernah ditempuhnya waktu kuliah dulu��ingat jangan balik bertanya, jangan EMOSI, tetaplah menjawab dengan bijak dan lapang dada. Misalnya kamu menjawab: Maaf Bapak/Ibu saya lupa, tapi dengan senang hati apabila ada kesempatan lagi, saya akan presentasi didepan bapak/ibu apabila dianjurkan dan dengan senang hati pula saya akan menjawab pertanyaan dari Bapak/Ibu berikan. Ingat Jangan Emosi tapi jawab dengan BIJAK.
12. Untuk kalimat yang terakhir ini, Saya mau minta tolong kepada seluruh Alumni YKPN. Dari hasil pantauan saya dilapangan ada beberapa temen kita yang tidak tahu mengenai JPC & Googlegroup YKPN, aku sendiri juga heran entah apa tidak pernah kebasement (bagian admin) atau karena apa, maka dari itu sebaiknya kita mensosialisasikan kepada temen kita bahwa kita PUNYA INFO LOWONGAN JPC khusus untuk alumni YKPN & Googlegroup YKPN. Caranya memberi tahu melalui SMS. Itu realita, karena saya telfon kebeberapa temen yang baru lulus, yang saya lihat dari buku kenangan (meski belum pernah ketemu sekalipun), mereka bilang tidak tahu sama sekali (padalah sudah ada dibuku kenangan sekalipun). SO�..KITA WAJIB UNTUK BANTU TEMEN KITA SENDIRI YANG LAGI MEMBUTUHKAN INFO PEKERJAAN.

* Jangan pernah merasa tersaingi dari temen kita. Tapi berikan yang terbaik bagi teman kita, dan kita melangkah bersama. Kita mungkin tidak di panggil untuk tes wawancara ataupun tes tulis, tapi kita harus bangga ada Alumni YKPN (temen kita) yang lolos, dan patut kita dukung. Tapi kalau info lowongan saja kita PELIT, kita tidak akan mendapatkan apa-apa, dan kalaupun mungkin kita maju untuk tes belum tentu juga lolos.�..ingat kita tes bukan hanya dari YKPN tapi seluruh Indonesia Coy. Jadi kita harus merubah SIKAP yang kurang bagus seperti itu. So, kalau kita tidak lolos tes�.masih ada temen Se-Alumni YKPN yang berada dibelakang kita. Seperti dalam buku yang pernah saya baca MENUMBUHKAN SIKAP KEBERSAMAAN DIBAWAH HUBUNGAN YANG AKRAB & HARMONIS (Seperti dalam bukunya John C. Maxwell, Membina hubungan 101). So, apa gunanya kita PELIT info lowongan. Bagi saya tidak ada kata tersaingi kalau kita Se-Alumni. Bayangkan kalau kita dipanggil tes tapi tidak ada satupun teman Se-Alumni YKPN? Rasanya seperti KUTUK MARANI SUNDHUK (Pribahasa Jawa). Percayalah Tuhan memberikan yang terbaik bagi Kita. Amin.
Sukses Memilih Karir
Untuk menjadi karyawan andalan perusahaan, anda bukan hanya harus mencapai target tapi melebihinya. Satu kunci yang harus anda pelihara dengan baik yaitu kepercayaan.

Memiliki kepercayaan dengan reputasi yang jempolan bisa melancarkan jalan karir anda. Untuk itu ada beberapa hal yang harus anda perhatikan dan lakukan dengan baik-baik.

Ada jurus-jurus jitu yang bisa anda lakukan untuk mengejar cita-cita anda menjadi karyawan. Berikut tips yang bisa bermanfaat bagi anda.

Anda harus punya nilai tambah pada setiap tugas
Sebagai karyawan tentu saja setiap hari anda harus memenuhi job description yang telah ditetapkan. Ternyata melengkapi semua pekerjaan itu belum cukup membuat anda dianggap sebagai karyawan yang bisa diandalkan. Yang perlu anda lakukan adalah membuat pekerjaan anda berada di atas standar.

Beri nilai tambah bagi setiap tugas yang anda berikan. Misalkan anda seorang fotografer. Bukan hanya syarat tuntutan gambar saja yang harus anda selesaikan. Tapi coba berikan pilihan ide-ide terbaik anda kepada atasan. Sehingga anda dinilai sebagai karyawan yang kreatif. Biasakan berpikir kreatif.

Pandai mencari solusi
Untuk hal yang satu ini anda dituntut untuk selalu bersikap proaktif. Carilah solusi sebanyak mungkin untuk semua permasalahan yang ada di kantor. Jangan membawa masalah. Tak perlu berpikir keras untuk mendapatkan solusi terbaik.

Berpikirlah dengan kepala yang jernih tak harus hebat, tapi cukup sederhana. Solusi sederhana akan lebih efisien karena mudah dilakukan dan tak memakan banyak waktu terbuang.

Tugas tambahan, siapa takut!
Tak perlu ragu untuk menerima tugas tambahan. Jangan takut dianggap penjilat atau sok sibuk. Semua yang anda lakukan sepenuhnya demi kepentingan perusahaan. Siapa yang tidak senang bisa bekerja dalam perusahaan yang kian hari semakin meningkat.

Hal ini tentu saja beresiko bagi anda. Anda harus siap kerja lembur untuk menyelesaikan tugas anda dan tambahannya. Jangan lalaikan kewajiban anda.

Mampu bekerja dalam tim
Ajaklah rekan dalam tim anda untuk bekerjasama. Bekerja secara individual tak menjamin hasil yang terbaik. Jangan sungkan untuk mengajukan ide cemerlang anda kepada tim. Biasanya bekerja bersama bisa menambah ilmu bagi kita. Jika rekan tim kita memiliki ide yang brilian jangan lupa untuk memujinya di depan atasan. Bukankah menyenangkan memiliki rekan kerja yang bisa menerima pendapat orang dan rendah hati.

Selangkah lebih maju
Berpikirlah secara positif dan ciptakan suasana yang menyenangkan ketika anda berada di kantor bersama rekan-rekan kerja anda. Jangan bawa permasalahan pribadi dalam pekerjaan. Jika suasana hati sedang tak enak pakailah baju berwarna terang untuk meningkatkan mood kerja anda.

Anda pun perlu menjadi orang yang dinamis dan mengikuti tren perubahan jaman. Setiap bidang pekerjaan yang kita geluti pastinya mengikuti perubahan jaman. Anda harus siap menghadapi perubahan tersebut.

Profesional setiap saat
Citra diri dan citra perusahaan sangat bergantung pada penampilan anda. Anda tak akan pernah tahu akan bertemu siapa hari ini. Jika sewaktu-waktu ada tamu penting anda pun harus siap. Tapi juga anda harus sesuaikan penampilan anda dengan karakter diri, jangan berlebihan. Ingat kesan pertama itu penting, jika anda siap setiap saat anda pasti akan percaya diri.
10 Tips Fitness Sukses
KapanLagi.com - Tak dapat dipungkiri kalau kebanyakan dari kita tak dapat menikmati fitness atau latihan. Juga sebuah kebenaran kalau setiap orang di dunia ini dapat keuntungan dari fitness dan program nutrisi yang tepat. Berikut 10 tips untuk mendapatkan latihan rutin Anda mulai hari ini.

1. Rancang Tujuan Ralistis Dan Nyata

Merancang tujuan sederhana seperti ingin mengurangi berat badan tidaklah efektif. Buat yang lebih spesifik. Sebagai contoh, 'Aku ingin mengurangi 10 kg hingga 5 September.

2. Ukur Peningkatan Anda

Ukur setiap peningkatan dan lakukan secara rutin. Anda tak dapat mengukur seberapa besar berat badan Anda berkurang saat Anda tak mengukurnya pada permulaan.

3. Buat Data Untuk Tiap Latihan

Masing-masing dan tiap sesi latihan harusnya di data. Pertahankan ukuran latihan Anda dan ciptakan jurnal sukses Anda sendiri.

4. Padukan Kardio Anda

Buat sesi kardio beragam secara intensitas dan panjangnya. Coba kardio baru dan pertahankan tetap segar.

5. Latihan Keras Bukan Hanya Untuk Pria

Setiap orang boleh berlatih dengan keras. Latihan keras membangun otot dan meningkatkan kepadatan tulang. Latih semua grup otot utama setiap 1-3 kali per minggu.

6. Istirahat

Cukup tidur selama 7 hingga 9 jam tiap malam. Begitu pula istirahatkan otot Anda dengan tidak melakukan latihan selama 1 hingga 2 hari setiap minggu.

7. Pemanasan

Lakukan pemanasan selama 5 hingga 10 menit sebelum Anda melakukan latihan inti. Anda harus mengawali dengan menaikan suhu tubuh terlebih dahulu.

8. Pendinginan

Lakukan pendinginan dengan perenggangan pada keseluruhan tubuh. Ini akan membantu meningkatkan flesibelitas dan mengurangi sakit pada otot di hari berikutnya.

9. Nutrisi Merupakan Setengah Dari Pertempuran

Konsumsi makanan dengan layak sebagai imbangan dari latihan rutin Anda. Makan makanan sehat dan tinggalkan diet ketat selamanya dalam kehidupan Anda.

10. Terus Beri Motivasi

Ajak teman untuk ikut berlatih atau lakukan latihan dengan pelatih pribadi. Lakukan apapun untuk membuat Anda berkomitmen. Jika Anda mulai kendor, usir rasa bersalah dan lakukan kembali latihan rutin Anda secepat mungkin.

Demikian 10 tips untuk membangun fondasi dari program fitness yang aman dan efektif. Siapapun dapat mengurangi lemak-lemak di tbuh dengan melakukan latihan yang realistis dan paduan nutrisi cukup. Jika Anda memiliki masalah kesehatan, lebih baik hubungi dokter Anda sebelum memulai melakukan fitness. Lakukan latihan secara rutin dan Anda akan lebih sehat serta bahagia dari hari ke hari
Kepercayaan Diri & Kesuksesan
Jika Anda sempat membaca brosur penawaran dari workshop di atas, Anda bisa membaca kalimat pertamanya berbunyi demikian:

"Apa jadinya jika Anda memiliki target dan Anda tahu bahwa Anda tidak mungkin gagal mencapainya?"

Jawaban dari pertanyaan itu jelas: "Senang sekalee...!"

Satu hal yang bisa diterjemahkan dari rasa senang itu, adalah bahwa dengan sebuah jaminan "tidak mungkin gagal", Anda tidak perlu lagi mengkhawatirkan apapun tentang diri Anda dan tentang apa yang Anda lakukan. Anda menikmatinya, Anda enjoy menempuh perjalanan. Itulah rasa senang Anda.

Anda bisa senang -- alias bahagia, HANYA JIKA Anda bisa memastikan bahwa arah perjalanan Anda memang sudah sesuai dengan apa yang Anda inginkan. Anda bisa bahagia, HANYA JIKA Anda sangat mempercayai hal itu. Anda bisa bahagia, HANYA JIKA Anda sangat mempercayai diri Anda sendiri.

Seorang nenek tua yang sebatang kara, dan hidup hanya dari membuat sapu lidi, bisa lebih berbahagia dari pada kita. Itu bisa terjadi HANYA JIKA ia sangat mempercayai apa-apa yang ada di dalam dirinya.

Percaya?
Diri sendiri?

Ya! Itulah yang sesungguhnya. Kesenangan dan kebahagiaan karena jaminan tercapainya sukses dan keinginan Anda, adalah tentang rasa percaya diri. Kepercayaan dirilah yang membuat Anda tidak mungkin gagal mencapai apapun yang Anda inginkan. Untuk menghindari kegagalan mencapai keinginan, Anda perlu menelusuri ulang SEMUA keinginan Anda. Mulai dari keinginan awal sampai keinginan puncak Anda.

Jika Anda menginginkan diri Anda menjadi seorang pemimpin yang berhasil, maka Anda perlu mengetahui bahwa Anda memerlukan rasa percaya diri, agar Anda bisa bertindak dan bergerak dengan efisien dan efektif menuju keinginan puncak Anda. Begitu pula, jika Anda menginginkan diri Anda menjadi seorang marketer yang berhasil. Anda juga perlu percaya diri bahwa Anda saat ini memang sedang bergerak ke arah keinginan puncak itu. Inilah yang berlaku untuk APAPUN keinginan puncak Anda.

Untuk apa pun yang Anda inginkan, Anda memerlukan rasa percaya diri. Hanya dengan percaya diri, Anda bisa menikmati perjalanan Anda menuju keinginan puncak Anda, dengan rasa senang dan bahagia.

Persoalannya begini. Rasa percaya diri pada dasarnya adalah sebuah keahlian yang bisa dipelajari. Ia bukan bawaan lahir, melainkan hasil dari proses belajar terus-menerus. Uniknya, Anda biasanya memperoleh rasa percaya diri dengan proses yang tidak disadari. Itu sebabnya, banyak orang yang mempertanyakan diri sendiri:

"Saya sebenarnya ingin menjadi ..., tapi kok kayaknya mustahil ya?"

Pertanyaan itu mencerminkan rasa percaya diri yang belum optimal, akibat kebiasaan menunggu datangnya rasa percaya diri. Orang ini lupa, bahwa percaya diri memang tidak bisa ditunggu. Percaya diri harus dibangun dengan berbagai kesadaran. Blunder seperti ini mirip dengan gambaran berikut.

Pernahkah Anda memperhatikan, bahwa seseorang yang berhasil -- karena sukses bisnis, karena jabatan puncak, karena kekayaan melimpah, karena ketenaran sejagat, karena kehebatan selangit, karena keahlian yang luar biasa dan sebagainya, cenderung lebih percaya diri?

Padahal, saat orang itu masih baru datang dari kampung sebagai orang udik yang baru memulai segalanya, jelas sekali ia bukan orang yang penuh percaya diri. Keberhasilannya mencapai berbagai keinginan telah membuatnya menjadi orang yang sangat percaya diri. Bagaimanakah ia bisa mentransformasi dirinya dari kurang percaya diri menjadi sangat percaya diri?

RAHASIA PERCAYA DIRI

Salah satu rahasia dari percaya diri adalah achievement atau pencapaian. Dalam gambaran di atas, jelas sekali bisa dilihat bahwa pencapaian akan meroketkan rasa percaya diri seseorang.

Namun demikian, Anda mungkin akan berkata, "Bukankah untuk mencapai sukses itu juga perlu percaya diri?" Percaya bahwa diri Anda memang bisa sukses dan bahagia? Ya! Memang demikian seharusnya.

Maka, muncullah paradoks yang membingungkan itu.

Anda punya keinginan. Dengan mencapainya, Anda akan lebih percaya diri. Dengan menjadi sukses, Anda akan merasa aman karena jaminan berbagai hal (uang, jabatan, akses, ruang gerak, keamanan, kemapanan, dan sebagainya), yang akan membuat hidup Anda menjadi lebih mudah dan bahagia.

Lucunya, untuk mencapai semua itu diperlukan juga rasa percaya diri, agar Anda bisa menikmati perjalanan menuju keinginan puncak, dengan rasa senang dan bahagia. Sebab, Anda tentu tidak ingin menunda kebahagiaan Anda. Yang ada, adalah bahagia sekarang, makin bahagia kemudian, dan lebih bahagia lagi dan lebih bahagia lagi.

Di sinilah perlunya, Anda menelusuri ulang SEMUA keinginan Anda. Keinginan puncak Anda harus diurutkan lagi menjadi rantai dari berbagai keinginan. Dengan satu per satu mencapai mata rantai keinginan itu, maka Anda telah membangun berbagai achievement, yang pada akhirnya akan bermuara pada achievement puncak Anda. Dengan demikian, Anda akan percaya diri dalam menjalani proses, dan sekaligus percaya diri dalam menikmati tercapainya keinginan. Artinya, Anda akan berbahagia menikmati proses, dan Anda akan berbahagia menikmati hasil.

Sekarang, di manakah letaknya titik awal dari 'rantai keinginan Anda' itu?

Percayalah, mata rantai keinginan yang pertama adalah KEINGINAN UNTUK MENINGKATKAN RASA PERCAYA DIRI!

Kesuksesan akan mendekatkan kebahagiaan. Kesuksesan menciptakan kenyamanan. Kesuksesan akan membuat Anda lebih percaya diri menghadapi dunia dan seisinya. Untuk mencapainya, Anda juga memerlukan rasa percaya diri. Maka, KEINGINAN UNTUK LEBIH PERCAYA DIRILAH yang pertama kali harus Anda puaskan! Itulah achievement pertama Anda.

Inginkah Anda lebih percaya diri, dengan melihat percaya diri sebagai sebuah konsep dan keahlian, karena ia memang tidak bisa ditunggu begitu saja? Jika Anda memang menginginkannya, marilah kita lihat bagaimana keinginan Anda.

KEINGINAN HARUS DICIPTAKAN SECARA SADAR

Anda dilahirkan untuk dua hal. Menjadi penakluk, atau pihak yang ditaklukkan. Yang manakah yang Anda inginkan?

Jika Anda tidak ingin menjadi penakluk, maka Andalah yang akan ditaklukkan. Anda akan ditaklukkan oleh emosi Anda, oleh ketakutan Anda, oleh rasa ketidaknyamanan Anda, oleh rasa was-was Anda dan oleh berbagai perilaku buruk Anda.

Keinginan, persis seperti otot Anda. Use it or lose it! Semakin sering Anda MELATIH KEINGINAN dengan mengikutinya menjadi tindakan nyata, maka keinginan Anda akan semakin kuat. Demikian seterusnya. Dan jika Anda berhasil memupuknya, maka Anda telah membuka jalan untuk menelusuri rantai keinginan Anda sampai ke puncaknya. Itulah kekuatan keinginan.

Maka, salahlah orang yang mengira bahwa keinginan adalah benda statis yang pasif dan melintas begitu saja. Sebaliknya, keinginan adalah benda hidup yang bisa DICIPTAKAN, DITUMBUHKAN dan DIBESARKAN semaksimal mungkin. Batasnya hanyalah akal dan keterbatasan manusia. Keinginan yang besar ada pada diri setiap orang. Hanya saja, ada yang memilih untuk menghentikannya, atau menganggap itu bukan keinginannya, atau merasa tidak mungkin bisa mencapainya, dan ada pula yang percaya pada keinginannya dan sangat ingin mencapai apa yang diinginkannya.

Keinginan seorang anak TK untuk menjadi dokter, belum merupakan keinginan puncak. Itu keinginan anak-anak. Saat anak itu bertambah usia, keinginan itu akan dibreakdown menjadi keinginan untuk terus sekolah sampai SMU, dan kemudian keinginan untuk kuliah di fakultas kedokteran.

Saat kuliah, keinginan itu sangat mungkin bisa 'gembos' di tengah jalan. Misalnya, karena orangtuanya bangkrut, tidak bisa membiayai lagi, dan dirinya sendiri belum bekerja. Haruskah keinginannya itu dipupuskan? Tidak! Keinginan itu sebenarnya tetap bisa dipertahankan, sehingga keinginan itu tetap bisa dicapai. Jika ia bisa mempertahankan keinginan itu, maka keinginan itu telah menjadi keinginan puncaknya. Setidaknya, sampai ia selesai kuliah. Menjadi dokter, dan mulai MENCIPTAKAN keinginan puncak yang baru, yang lebih tinggi dan lebih besar lagi.

Lantas, bagaimanakah Anda harus melatih keinginan Anda, dari sekedar 'kepengen' alias 'mupeng', menjadi keinginan yang terus tumbuh dan berkembang menjadi keinginan puncak Anda? Bagaimanakah Anda bisa memelihara dan mengobarkan semangat, kemauan dan keinginan Anda?

MELATIH KEINGINAN

Setiap hari Anda dihadapkan pada berbagai pilihan. Waspadalah. Bukan tidak mungkin, Anda telah merasa memilih sesuai keinginan, padahal itu hanyalah selera atau bahkan nafsu yang lebih rendah. Anda harus membedakan keinginan yang positif dan mendukung tercapainya keinginan puncak Anda, dari 'sesuatu' yang hanya merupakan 'keinginan palsu' dan sebenarnya cuma nafsu.

Jika Anda biasa memilih bakso daripada siomay untuk jajan, mengapakah Anda tidak mencoba melatih keinginan dengan lebih sering memilih siomay? Jika Anda biasa menutupnya dengan teh botol, mengapakah tidak mencoba untuk secara sadar memilih es campur? Keluarlah dari kebiasaan yang itu-itu saja. Dobraklah zona kenyamanan Anda. Percayalah, nanti Anda justru akan memperluasnya.

Inilah latihan untuk keinginan Anda. Inilah yang akan MEMPERKUAT keinginan Anda. Inilah yang akan mengantarkan Anda ke puncak keinginan Anda. Inilah yang akan membuat Anda mencapai cita-cita.

Memilih adalah tindakan nyata dari keinginan Anda. Bukan hanya selera atau nafsu, akan tetapi benar-benar KEINGINAN yang Anda CIPTAKAN. Maka, suka atau tidak suka adalah barang yang kurang relevan.

Yang penting adalah, MUNCULKAN keinginan yang tetap berada di rantai keinginan Anda, yang mengarah pada keinginan puncak, lalu lakukan! JUST DO IT!

Ingatlah bahwa ini tidak mudah. Gandhi mengatakan "effort brings discomfort", dan Helmy Yahya mengatakan, "Sukailah apa yang Anda kerjakan, bukan kerjakan apa yang Anda sukai."

Dengan melatih dan membiasakan diri, Anda akan selalu senang dengan pilihan Anda. Meski itu tidak sesuai dengan selera dan nafsu Anda. Dan Anda, tidak akan bisa menjalaninya tanpa memahami dan menelusuri rantai keinginan Anda sendiri.

Anda pasti tahu apa yang terbaik untuk Anda. Anda tahu apa yang perlu Anda lakukan. Yang jelas, itu semua bukan tentang apa yang Anda tahu, melainkan tentang apa yang Anda lakukan.

MEMPERKUAT KEINGINAN

Chuck Gallozzi memberi 6 tips tentang bagaimana memperkuat keinginan Anda.

1. FOKUS ULANG

Ketahuilah, bahwa di dalam diri setiap orang ada motivasi yang amat besar. Apa yang diperlukan adalah melepaskan motivasi itu dari belenggunya. Untuk bisa membebaskan motivasi itu, Anda perlu mempertahankan fokus. Fokus pada apa? Fokus pada kesenangan, kebahagiaan, atau kenyamanan yang akan Anda dapatkan, jika Anda berhasil mencapai keinginan. Dan bukan sebaliknya, fokus pada upaya dan kerja keras untuk mencapainya. Anda memang tak perlu fokus ke sini, sebab upaya dan kerja keras itu sudah pasti.

2. UBAH PERILAKU

Perilaku yang tepat akan menjadikan Anda lebih efektif dalam menentukan sasaran, dalam memahami dan mengidentifikasi rantai keinginan Anda. Dasar terpenting dari semua perilaku yang tepat, adalah menerima jargon "no pain no gain" sebagai sebuah kenyataan.

3. LATIHAN

Ya. Seperti yang di atas. Latihan akan menciptakan kebiasaan. Kebiasaan akan menciptakan perilaku. Perilaku akan membuka jalan pada tindakan. Dan tindakan, adalah wahana untuk mencapai keinginan.

4. KONVERSI FRUSTRASI MENJADI ENERGI

Muhammad Ali mengatakan, "Hanya orang yang tahu persis rasanya kalahlah, yang akan bisa mencapai dasar jiwanya, dan kembali ke atas dengan kekuatan untuk menang."

Kuncinya, adalah berbagai hal yang positif; positif thinking, positif feeling, positif knowing. Dan segala yang positif, dimulai dengan kekayaan dalam wawasan dan cara pandang.

Ingatlah cara Anda memandang gelas yang hanya berisi air setengahnya, apakah itu berarti:

- Setengah kosong;
- Setengah penuh; atau
- Setengah dari kapasitas, daya tampung atau kemampuannya?

5. ISTIQOMAH ALIAS PERSISTENCE

Anda harus membangun stamina dengan benar; bersyukur jika lancar, bersabar jika tidak lancar.

6. MAU BEKERJA KERAS

Ingatkah Anda akan hukum Inersia? Apa yang diam akan cenderung tetap diam, dan apa yang bergerak akan cenderung tetap bergerak. Mulailah bergerak, maka Anda akan makin bergerak. Gerak Anda akan makin kuat. Keinginan Anda akan makin kuat. Maka Anda akan makin mendekati puncak keinginan Anda.

KESIMPULAN

Kembali ke rantai keinginan Anda. Apapun puncak dari keinginan Anda, itulah yang menjadi ujung dari rantai keinginan Anda. Di situlah sukses dan bahagia yang Anda cita-citakan. Dalam perjalanan untuk mencapainya, Anda juga perlu merasa sukses dan bahagia. Dan keduanya, berdiri di atas fondasi percaya diri. Maka, CIPTAKANLAH mata rantai pertama dari rantai keinginan Anda, yaitu KEINGINAN UNTUK LEBIH PERCAYA DIRI. Dengan mengikuti keinginan ini, Anda dijamin tetap berjalan di rantai keinginan menuju puncak. Inginkah Anda?

Anda tahu harus bagaimana.

Mengatasi Berbagai Hambatan
Setelah orang belajar dan mengetahui peluang masih sangat banyak mengalami hambatan-hambatan menjadi mandiri. Ada lima alasan utama mengapa orang yang sudah memahami peluang tapi tidak dapat mewujudkan impiannya.

Alasan-alasan tersebut adalah:

1. Ketakutan

2. Sinisme.

3. Kemalasan

4. Kebiasaan buruk

5. Arogan

A. ALASAN No. 1 (Mengatasi Rasa Takut)

Mengatasi rasa takut atas resiko berbisnis (takut kehilangan uang).

Ketakutan kehilangan uang adalah riil Setiap orang pasti punya rasa takut kehilangan uang (rugi). Namun bukan rasa takut itu masalahnya. Masalahnya adalah bagaimana anda mengatasi rasa takut itu atau bagaimana mengatasi kegagalan. Itulah yg membuat perbedaan pandangan orang yang mau maju dan berkembang dengan orang yang -selalu jadi pecundang. Orang yang menghindari resiko adalah orang yang tidak pernah berhasil dan tidak akan berhasil. Inti perbedaannya adalah cara pandang mengatasi resiko; ,,ORANG MAU MAJU; BAGAIMANA SAYA MENGATASI RESIKO sedang ORANG PECUNDANG ; SAYA TIDAK MAU ADA RESIKO� Sehingga janganlah heran kalau banyak orang memilih cara yang sangat aman (tanpa resiko) dan pada orang yang memilih Bagaimana mengatasi resiko. Sehingga jangan juga heran kalau orang yang miskin lebih banyak dan pada orang kaya.

B. ALASAN No.2 (Mengatasi Sinisme)

Suatu ungkapan yang sangat kuat oleh orang sinisme dalam memandang suatu peluang �Langit Akan Runtuh�

Contoh:

Orang Sinisme memandang Peluang (Tanpa menganalisa)

�Saya tidak bisa�,

�Lebih bagus dia dari pada aku�,

�Bagaimana jika�,

�Jangan sampai�,

�Seandainya�,

�Siapa tau�,

Jika hal ini menyelimuti pikiran anda maka anda tidak akan pernah mengalami kesuksesan, karena mereka selalu terlambat menangkap peluang dan juga tidak pernah anda menjadi orang yang berjiwa besar untuk menolong orang lain disekelilingnya.

Orang sinis tidak pernah jadi pemenang. Keraguan dan ketakutan yang tak terkendali melahirkan orang sinis, sehingga jika ada peluang si Sinis Mengeritik dan menghindar, Pemenang Menganalisis dan melakukan.

Si sinis selalu diselimuti dengan pemikiran pasrah keadaan pesimis sehingga wajarlah kalau tidak pernah mencapai yang diinginkan.

C. ALASAN No.3 (Kemalasan)

Orang yang selalu alasan sibuk adalah salah satu ciri bentuk kemalasan. Kita sening mendengar ungkapan bahwa saya tidak dapat melakukan kegiatan lain karena saya sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk melakukannya. Namun jika kita perhatikan sebagian besar yang menyatakan sibuk adalah orang-orang yang menghabiskan waktunya pada kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan tidak jelas. Dalam menganalisis waktu, semua orang punya waktu 24 jam sehari. Pertanyaan: ,,Maukah waktu anda habis tanpa hasil, ,Untuk apakah waktu anda�, ,Siapakah yang. mengatur waktu anda?�. Dalam 24 jam dapat dibagi dalam 3 episode;

a) 8 jam pertama untuk profesi anda,

b) 8 jam ke dua digunakan untuk istirahat,

c) 8 jam ketiga digunakan untuk apa?.

Sering kita jumpai orang sibuk mengurusi hartanya, sibuk mengurusi pekerjaannya di kantor. Namun alasannya sama yaitu �sibuk�, ini salah satu cara untuk menghindari apa yang dia tidak inginkan. Dalam benak mereka hanya ingin mempertahankan yang ada dan tidak punya keinginan untuk meningkatkan sesuai potensinya.

Salah satu contoh konkrit sering kita jumpai Sebagian pegawai/karyawan selalu menghabiskan waktunya bejam-jam di kantor namun hasilnya tidak jelas dan mereka tetap lakukan setiap hari kerja, hanya takut dikatakan orang malas, padahal sesungguhnya mereka memelihara kemalasan.

Jadi kalau begilu apa obatnya kemalasan? Jawabnya sedikit bersifat ambisi. Kita tau bahwa ambisi itu tidak baik. Namun kalau kita sadari bahwa dalam diri kita semua ada nafsu/hasrat untuk memiliki sesuatu yg kita inginkan. Jika anda ingin berhasil, maka jangan pernah ada ungkapan ,,Saya tidak punya waktu, karena itu sama saja anda memelihara kemalasan dan mengurung kecerdasan berpikirnya. Ironisnya lagi yang dipersalahkan adalah orang lain.

D.ALASAN No. 4 (Kebiasaan Buruk)

Kehidupan kita adalah cerminan dan kebiasaan kita yang lebih besar dari pendidikan kita. Kebiasaan buruk yang sering kita dengar adalah tidak menerima pendapat orang lain.

Contoh: Menurut Si sinis dari pada kita omong masa depan bangsa kita, lebih baik kita pergi tidur, masalah Bangsa urusan Pemerintah - bukan urusan kita. Dari pada saya ��....., dari pada saya �����.

Pendapat lain yang bertolak belakang dengan hal di atas adalah ungkapan; Lebih baik saya berdiri dari pada duduk saja lebih baik saya lakukan dari pada jadi penonton. Lebih baik saya ...... dari pada saya.....

E. ALASAN No. 5 (Arogan)

Arogan adalah bentuk ego plus dari suatu kebodohon. Setiap kali saya arogan saya

selalu kehilangan kesempatan Semua informasi yang saya dengar semua saya tau, apa yang menyebabkan orang bisa gagal juga soya tau menurut orang arogan. Pernyataan yg sering kita dengar ketika diselimuti Arogansi adalah � Saya Sungguh-sungguh percaya bahwa apa yang saya tidak ketahui adalah tidak penting bagiku� Ini sering kali kita jumpai jika anda mendiskusikan suatu peluang baru, orang arogans selalu berusaha menyembunyikan ketidaktahu-annya sehingga tidak mempunyai gagasan tentang apa yang dibicarakan akhirnya dengan cara apapun. Orang yang bersifat arogansi tidak akan jadi pemenang karena semua peluang dia tutup dengan perlindu-ngan kebodohon, tidak mau mempelajari dan menganalisis serta melakukan apa yang dia dengar dan dia lihat.

Dalam ilmu etika ada empat tipe manusia sebagai berikut :

1.Tau apa yang dia ketahui

2.Tau apa yang dia tidak ketahui

3.Tidak tau apa yg dia ketahui

4.Tidak tau apa yang dia tidak ketahui

Jika seseorang diselimuti pernyataan no. 3 dan 4 di atas maka akan mempengaruhi sikap arogansi Dan anda sering jumpai bahwa orang bersifat arogan tidak akan menjadi pemenang. Selamat berjuang Impian anda tinggal selangkah.
Hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja:
Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.



Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
Kemauan orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta kelarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.

Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.

Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.
Metode mengajar merupakan suatu cara penyampaian materi ajar yang dila�ku�kan oleh guru terhadap siswanya di dalam kelas, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan. Hudoyo (1979: 126) menyatakan bahwa metode mengajar adalah suatu cara atau teknik mengajar topik-topik tertentu yang disusun secara teratur dan logis. Hal ini berlaku baik bagi guru (metode mengajar) maupun bagi siswa (metode belajar). Makin baik metode yang dipakai, makin efektif pula pencapaian tujuan (Winamo Surakhmad). Kadang-kadang metode juga dibedakan dengan teknik. Metode bersifat prosedural, sedangkan teknik lebih bersifat implementatif. Maksudnya merupakan pelaksanaan apa yang sesungguhnya terjadi (dilakukan guru) untuk mencapai tujuan. Contoh: Guru A dengan guru B sama-sama menggunakan metode ceramah. Keduanya telah mengetahui bagaimana prosedur pelaksanaan metode ceramah yang efektif, tetapi hasilnya guru A berbeda dengan guru B karena teknik pelaksanaannya yang berbeda. Jadi tiap guru mungakui mempunyai teknik yang berbeda dalam melaksanakan metode yang sama.

KLASIFIKASI STRATEGI BELAJAR-MENGAJAR
Klasifikasi strategi belajar-mengajar, berdasarkan bentuk dan pendekatan:

1. Expository dan Discovery/Inquiry :
�Exposition� (ekspositorik) yang berarti guru hanya memberikan informasi yang berupa teori, generalisasi, hukum atau dalil beserta bukti bukti yang mendukung. Siswa hanya menerima saja informasi yang diberikan oleh guru. Pengajaran telah diolah oleh guru sehingga siap disampaikan kepada siswa, dan siswa diharapkan belajar dari informasi yang diterimanya itu, disebut ekspositorik. Hampir tidak ada unsur discovery (penemuan). Dalam suatu pengajaran, pada umumnya guru menggunakan dua kutub strategi serta metode mengajar yang lebih dari dua macam, bahkan menggunakan metode campuran.
Suatu saat guru dapat menggunakan strategi ekspositorik dengan metode ekspositorik juga. Begitu pula dengan discovery/inquiry. Sehingga suatu ketika ekspositorik - discovery/inquiry dapat berfungsi sebagai strategi belajar-mengajar, tetapi suatu ketika juga berfungsi sebagai metode belajar-mengajar.
Guru dapat memilih metode ceramah, ia hanya akan menyampaikan pesan berturut-turut sampai pada pemecahan masalah/eksperimen bila guru ingin banyak melibatkan siswa secara aktif. Strategi mana yang lebih dominan digunakan oleh guru tampak pada contoh berikut:
Pada Taman kanak-kanak, guru menjelaskan kepada anak-anak, aturan untuk menyeberang jalan dengan menggunakan gambar untuk menunjukkan aturan : Berdiri pada jalur penyeberangan, menanti lampu lintas sesuai dengan urutan wama, dan sebagainya.
Dalam contoh tersebut, guru menggunakan strategi ekspositorik. Ia merigemukakan aturan umum dan mengharap anak-anak akan mengikuti/mentaati aturan tersebut.
Dengan menunjukkan sebuah media film yang berjudul �Pengamanan jalan menuju sekolah guru ingin membantu siswa untuk merencanakan jalan yang terbaik dan sekolah ke rumah masing-masing dan menetapkan peraturan untuk perjalanan yang aman dari dan ke sekolah.
Dengan film sebagai media tersebut, akan merupakan strategi ekspositori bila direncanakan untuk menjelaskan kepada siswa tentang apa yang harus mereka perbuat, mereka diharapkan menerima dan melaksanakan informasi/penjelasan tersebut. Akan tetapi strategi itu dapat menjadi discovery atau inquiry bila guru menyuruh anak-anak kecil itu merencanakan sendiri jalan dari rumah masing masing. Strategi ini akan menyebabkan anak berpikir untuk dapat menemukan jalan yang dianggap terbaik bagi dirinya masing-masing. Tugas tersebut memungkinkan siswa mengajukan pertanyaan pertanyaan sebelum mereka sampai pada penemuan-penemuan yang dianggapnya terbaik. Mungkin mereka perlu menguji cobakan penemuannya, kemungkinan mencari jalan lain kalau dianggap kurang baik.
Dan contoh sederhana tersebut dapat kita lihat bahwa suatu strategi yang diterapkan guru, tidak selalu mutlak ekspositorik atau discovery. Guru dapat mengkombinasikan berbagai metode yang dianggapnya paling efektif untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Strategi pembelajaran ekspositori dalam penelitian ini menunjuk pada strategi yang dalam jenjang kontinum Romiszowski disebut "ekspositori deduktif" yaitu strategi pembelajaran yang didasarkan pada proses "meaningful reception learning" sebagaimana yang diteorikan Ausubel. Stategi ini cenderung menekankan penyampaian informasi yang bersumber dari buku teks, referensi atau pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik ceramah, demonstrasi, diskusi dan laporan studi.
Dalam pembelajaran dengan strategi ekspositori guru cenderung menggunakan kontrol proses pembelajaran dengan aktif, sementara siswa relatif pasif menerima dan mengikuti apa yang disajikan oleh guru. Strategi pembelajaran ekspositori ini merupakan proses pembelajaran yang lebih berpusat pada guru ("teacher centered"), guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama. Meskipun dalam strategi ekspositori digunakan metode selain ceramah dan dilengkapi atau didukung dengan penggunaan media, penekanannya tetap pada proses penerimaan pengetahuan (materi pelajaran) bukan pada proses pencarian dan konstruksi pengetahuan.
Jadi strategi pembelajaran ekspositori dalam kajian ini adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses deduksi, menunjuk pada pendekatan yang biasa digunakan guru dalam praktek pembelajaran secara aktual dilapangan. Dalam penelitian ini strategi pembelajaran ekspositori merupakan variabel kontrol atas variabel eksperimen yaitu strategi pembelajaran koperatif. Tahapan pembelajaran dalam strategi pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut: (1) pada tahap pendahuluan guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, siswa mengikuti dengan mencatat bila perlu, (2) pada tahap penyajian atas materi guru menyampaikan materi pembelajaran dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan demostrasi untuk memperjelas materi yang disajikan dan diakhiri dengan penyampaian ringkasan atau latihan, (3) pada tahap penutup guru melaksanakan evaluasi berupa tes dan kegiatan tindak lanjut seperti penugasan dalam rangka perbaikan dan pengayaan atau pendalaman materi.

2. Strategi Pembelajaran Ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori dalam penelitian ini menunjuk pada strategi yang dalam jenjang kontinum Romiszowski disebut "ekspositori deduktif" yaitu strategi pembelajaran yang didasarkan pada proses "meaningful reception learning" sebagaimana yang diteorikan Ausubel. Stategi ini cenderung menekankan penyampaian informasi yang bersumber dari buku teks, referensi atau pengalaman pribadi dengan menggunakan teknik ceramah, demonstrasi, diskusi dan laporan studi.
Dalam pembelajaran dengan strategi ekspositori guru cenderung menggunakan kontrol proses pembelajaran dengan aktif, sementara siswa relatif pasif menerima dan mengikuti apa yang disajikan oleh guru. Strategi pembelajaran ekspositori ini merupakan proses pembelajaran yang lebih berpusat pada guru ("teacher centered"), guru menjadi sumber dan pemberi informasi utama. Meskipun dalam strategi ekspositori digunakan metode selain ceramah dan dilengkapi atau didukung dengan penggunaan media, penekanannya tetap pada proses penerimaan pengetahuan (materi pelajaran) bukan pada proses pencarian dan konstruksi pengetahuan.
Jadi strategi pembelajaran ekspositori dalam kajian ini adalah strategi pembelajaran yang menekankan pada proses deduksi, menunjuk pada pendekatan yang biasa digunakan guru dalam praktek pembelajaran secara aktual dilapangan. Dalam penelitian ini strategi pembelajaran ekspositori merupakan variabel kontrol atas variabel eksperimen yaitu strategi pembelajaran koperatif. Tahapan pembelajaran dalam strategi pembelajaran ekspositori adalah sebagai berikut: (1) pada tahap pendahuluan guru menyampaikan pokok-pokok materi yang akan dibahas dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, siswa mengikuti dengan mencatat bila perlu, (2) pada tahap penyajian atas materi guru menyampaikan materi pembelajaran dengan ceramah dan tanya jawab, kemudian dilanjutkan dengan demostrasi untuk memperjelas materi yang disajikan dan diakhiri dengan penyampaian ringkasan atau latihan, (3) pada tahap penutup guru melaksanakan evaluasi berupa tes dan kegiatan tindak lanjut seperti penugasan dalam rangka perbaikan dan pengayaan atau pendalaman materi.
Hasil belajar dipandang sebagai salah satu indikator pendidikan bagi mutu pendidikan dan perlu disadari bahwa hasil belajar adalah bagian dari hasil pendidikan (Soedjadi, 1991: 10).
Hasil adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjuk sesuatu yang dicapai seseorang setelah melakukan suatu usaha. Bila dikaitkan dengan belajar berarti hasil menunjuk sesuatu yang dicapai oleh seseorang yang belajar dalam selang waktu tertentu. Hasil belajar termasuk dalam kelompok atribut kognitif yang �respons� hasil pengukurannya tergolong pendapat (judgment), yaitu respon yang dapat dinyatakan benar atau salah (Suryabrata, 2000: 19).
Soedijarto (1993: 49) menyatakan bahwa hasil belajar adalah tingkat pengua�saan yang dicapai oleh pelajar dalam mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang ditetapkan.
Briggs (1979: 149) menyatakan bahwa, hasil belajar adalah seluruh kecakap�an dan segala hal yang diperoleh melalui proses belajar mengajar di sekolah yang dinyatakan dengan angka dan diukur dengan menggunakan tes hasil belajar. Sedang menurut Sudjana (2004: 22) hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajar.
Sudjana (1991 : 22) mengemukakan bahwa, dalam sistem pendidikan nasio�nal rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu: ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psiko�mo�toris.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sinte�sis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internali�sasi.
Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemam�puan bertindak yang terdiri dari enam aspek, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan dan ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.
Matematika sebagai bahan pelajaran yang obyeknya berupa fakta, konsep, operasi, dan prinsip yang kesemuanya adalah abstrak.
Hasil belajar matematika siswa sebagian besar dinilai oleh guru pada ranah kognitifnya. Penilaiannya dilakukan dengan tes hasil belajar matema�tika.

3. Pendekatan konsep :
Terlebih dahulu harus kita ingat bahwa istilah �concept� (konsep) mempunyai beberapa arti. Namun dalam hal ini kita khususkan pada pembahasan yang berkaitan dengan kegiatan belajar-mengajar. Suatu saat seseorang dapat belajar mengenal kesimpulan benda-benda dengan jalan membedakannya satu sama lain. Jalan lain yang dapat ditempuh adalah memasukkan suatu benda ke dalam suatu kelompok tertentu dan mengemukakan beberapa contoh dan kelompok itu yang dinyatakan sebagai jenis kelompok tersebut. Jalan yang kedua inilah yang memungkinkan seseorang mengenal suatu benda atau peristiwa sebagai suatu anggota kelompok tertentu, akibat dan suatu hasil belajar yang dinamakan �konsep�.
Kita harus memperhatikan pengertian yang paling mendasar dari istilah �konsep�, yang ditunjukkan melalui tingkah laku individu dalam mengemukakan sifat-sifat suatu obyek seperti : bundar, merah, halus, rangkap, atau obyek-obyek yang kita kenal seperti rambut, kucing, pohon dan rumah. Semuanya itu menunjukkan pada suatu konsep yang nyata (concrete concept). Gagne mengatakan bahwa selain konsep konkret yang bisa kita pelajari melalui pengamatan, mungkin juga ditunjukkan melalui definisi/batasan, karena merupakan sesuatu yang abstrak. Misalnya iklim, massa, bahasa atau konsep matematis. Bila seseorang telah mengenal suatu konsep, maka konsep yang telah diperoleh tersebut dapat digunakan untuk mengorganisasikan gejala-gejala yang ada di dalam kehidupan. Proses menghubung-hubungkan dan mengorganisasikan konsep yang satu dengan yang lain dilakukan melalui kemampuan kognitif

4. Pendekatan Cara Belajar Siswa Aktif (CBSA)
Pendekatan ini sebenamya telah ada sejak dulu, ialah bahwa di dalam kelas mesti terdapat kegiatan belajar yang mengaktifkan siswa (melibatkan siswa secara aktif). Hanya saja kadar (tingkat) keterlibatan siswa itulah yang berbeda. Kalau dahulu guru lebih banyak menjejalkan fakta, informasi atau konsep kepada siswa, akan tetapi saat ini dikembangkan suatu keterampilan untuk memproses perolehan siswa. Kegiatan belajar-mengajar tidak lagi berpusat pada siswa (student centered).
Siswa pada hakekatnya memiliki potensi atau kemampuan yang belum terbentuk secara jelas, maka kewajiban gurulah untuk merangsang agar mereka mampu menampilkan potensi itu, betapapun sederhananya. Para guru dapat menumbuhkan keterampilan-keterampilan pada iswa sesuai dengan taraf perkembangannya, sehingga mereka memperoleh konsep. Dengan mengembangkan keterampilan keterampilan memproses perolehan, siswa akan mampu menemukan dan mengembangkan sendin fakta dan kosep serta mengembangkan sikap dan nilai yang dituntut. Proses belajar-mengajar seperti inilah yang dapat menciptakan siswa belajar aktif.
Hakekat dad CBSA adalah proses keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar yang memungkinkan terjadinya:
- Proses asimilasi/pengalaman kognitif, yaitu: yang memungkinkan terbentuknya pengetahuan
- Proses perbuatan/pengalaman langsung, yaitu: memungkinkan terbentuknya keterampilan
- Proses penghayatan dan internalisasi nilai, yaitu: memungkinkan terbentuknya nilai dan sikap
Walaupun demikian, hakekat CBSA tidak saja terletak pada tingkat keterlibatan intelektual-emosional, tetapi terutama juga terletak pada diri siswa yang memiliki potensi, tendensi atau kemungkinan kemungkinan yang menyebabkan siswa itu selalu aktif dan dinamis. Oleh sebab itu guru diharapkan mempunyai kemampuan profesional sehingga ia dapat menganalisis situasi instruksional kemudian mampu merencanakan sistem pengajaran yang efektif dan efisien.
Dalam menerapkan konsep CBSA, hakekat CBSA perlu dijabarkani menjadi bagian-bagian kecil yang dapat kita sebut sebagai prinsip-pninsip CBSA sebagai suatu tingkah laku konkret yang dapat diamati. Dengan demikian dapat kita lihat tingkah laku siswa yang muncul dalam suatu kegiatan belajar mengajar karena memang sengaja dirancang untuk itu.

Prinsip-prinsip CBSA:
Dan uraian di atas kita ketahui bahwa prinsip CBSA adalah tingkah laku belajar yang mendasarkan pada kegiatan-kegiatan yang nampak, yang menggambarkan tingkat keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik, Prinsip-Prinsip CBSA yang nampak pada 4 dimensi sebagai berikut:

a. Dimensi subjek didik :
  • Keberanian mewujudkan minat, keinginan, pendapat serta dorongan-dorongan yang ada pada siswa dalam proses belajar-mengajar. Keberanian tersebut terwujud karena memang direnca nakan oleh guru, misalnya dengan format mengajar melalui diskusi kelompok, dimana siswa tanpa ragu-ragu mengeluarkani pendapat.
  • Keberanian untuk mencari kesempatan untuk berpartisipasi dalam persiapan maupun tindak lanjut dan suatu proses belajar-mengajar maupun tindak lanjut dan suatu proses belajar mengajar. Hal mi terwujud bila guru bersikap demokratis.
  • Kreatifitas siswa dalam menyelesaikan kegiatan belajar sehingga dapat mencapai suatu keberhasilan tertentu yang memang dirancang olch guru.
  • Kreatifitas siswa dalam menyelesaikan kegiatan belajar sehingga dapat mencapai suatu keberhasilan tertentu, yang memang dirancang oleh guru.
  • Peranan bebas dalam mengerjakan sesuatu tanpa merasa ada tekanan dan siapapun termasuk guru.
b. Dimensi Guru
  • Adanya usaha dan guru untuk mendorong siswa dalam meningkatka kegairahan serta partisipasi siswa secara aktif dalam proses belajar-mengajar.
  • Kemampuan guru dalam menjalankan peranannya sebagai inovator dan motivator.
  • Sikap demokratis yang ada pada guru dalam proses belajar-mengajar.
  • Pemberian kesempatan kepada siswa untuk belajar sesuai dengan cara, mama serta tingkat kemampuan masing-masing.
  • Kemampuan untuk menggunakan berbagai jenis strategi belajar-mengajar serta penggunaan multi media. Kemampuan mi akan menimbulkan lingku�gan belajar yang merangsang siswa untuk mencapai tujuan.
c. Dimensi Program
  • Tujuan instruksional, konsep serta materi pelajaran yang memenuhi kebutuhan, minat serta kemampuan siswa; merupakan suatu hal yang sangat penting diperhatikan guru.
  • Program yang memungkinkan terjadinya pengembangan konsep mau pun aktivitas siswa dalam proses belajar-mengajar.
  • Program yang fleksibel (luwes); disesuaikan dengan situasi dan kondisi.
d. Dimensi situasi belajar-mengajar
  • Situasi belajar yang menjelmakan komunikasi yang baik, hangat, bersahabat, antara guru-siswa maupun antara siswa sendiri dalam proses belajar-mengajar.
  • Adanya suasana gembira dan bergairah pada siswa dalam proses belajar-mengajar.

Rambu-rambu CBSA :
Yang dimaksud dengan rambu-rambu CBSA adalah perwujudan prinsip-prinsip CBSA yang dapat diukur dan rentangan yang paling rendah sampai pada rentangan yang paling tinggi, yang berguna untuk menentukan tingkat CBSA dan suatu proses belajar-mengajar. Rambu-rambu tersebut dapat dilihat dari beberapa dimensi. Rambu-rambu tersebut dapat digunakan sebagai ukuran untuk menentukan apakah suatu proses belajar-mengajar memiliki kadar CBSA yang tinggi atau rendah. Jadi bukan menentukan ada atau tidak adanya kadar CBSA dalam proses belajar-mengajar. Bagaimanapun lemahnya seorang guru, namun kadar CBSA itu pasti ada, walaupun rendah.
a. Berdasarkan pengelompokan siswa :
Strategi belajar-mengajar yang dipilih oleh guru hams disesuaikan dengan tujuan pengajaran serta materi tertentu. Ada materi yang sesuai untuk proses belajar secara individual, akan tetapi ada pula yang lebih tepat untuk proses belajar secara kelompok. Ditinjau dari segi waktu, keterampilan, alat atau media serta perhatian guru, pengajaran yang berorientasi pada kelompok kadang-kadang lebih efektif.
b. Berdasarkan kecepatan nzasing-rnasing siswa :
Pada saat-saat tertentu siswa dapat diberi kebebasan untuk memilih materi pelajaran dengan media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing. Strategi ini memungkinkan siswa untuk belajar lebih cepat bagi mereka yang mampu, sedangkan bagi mereka yang kurang, akan belajar sesuai dengan batas kemampuannya. Contoh untuk strategi belajar-mengajar berdasarkan kecepatan siswa adalah pengajaran modul.
c. Pengelompokan berdasarkan kemampuan :
Pengelompokan yang homogin han didasarkan pada kemampuan siswa. Bila pada pelaksanaan pengajaran untuk pencapaian tujuan tertentu, siswa harus dijadikan satukelompok maka hal mi mudah dilaksanakan. Siswa akan mengembangkan potensinya secara optimal bila berada disekeliling teman yang hampir sama tingkat perkembangan intelektualnya.
d. Pengelompokkan berdasarkan persamaan minat :
Pada suatu guru perlu memberi kesempatan kepada siswa untuk berkelompok berdasarkan kesamaan minat. Pengelompokan ini biasanya terbentuk atas kesamaan minat dan berorientasi pada suatu tugas atau permasalahan yang akan dikerjakan.
e. Berdasarkan domein-domein tujuan :
Strategi belajar-mengajar berdasarkan domein/kawasan/ranah tujuan, dapat dikelompokkan sebagai berikut:

Menurut Benjamin S. Bloom CS, ada tiga domein ialah: 1) Domein kognitif, yang menitik beratkan aspek cipta. 2) Domein afektif, aspek sikap. 3) Dornein psikomotor, untuk aspek gerak.
Gagne mengklasifikasi lima macam kemampuan ialah: 1) Keterampilan intelektual. 2) Strategi kognitif. 3) Informasi verbal. 4) Keterampilan motorik. 5) Sikap dan nilai.
Di samping pengelompokan (klasifikasi) tersebut di atas, masih ada pengelompokkan yang lebih komprehensif dalam arti meninjau beberapa faktor sekaligus seperti, wawasan tentang manusia dan dunianya, tujuan serta lingkungan belajar. Pendapat ini dikemukakan oleh Bruce Joyce dan Marsha Well dengan mengemukakan rumpun model-model mengajar sebagai berikut:
a. Rumpun model interaksi sosial
b. Rumpun model pengelola informasi Rumpun model personal-humanistik
c. Rumpun model modifikasi tingkah laku.
T. Raka Joni mengemukakan suatu kerangka acuan yang dapat digunakan untuk memahami strategi belajar-mengajar, sebagai berikut:
1. Pengaturan guru-siswa :
  • Dari segi pengaturan guru dapat dibedakan antara : Pengajaran yang diberikan oleh seorang guru atau oleh tim
  • Hubungan guru-siswa, dapat dibedakan : Hubungan guru-siswa melalui tatap muka secara langsung ataukah melalui media cetak maupun media audio visual.
  • Dari segi siswa, dibedakan antara : Pengajaran klasikal (kelompok besar) dan kelompok kecil(antara 5 - 7 orang) atau pengajaran Individual (perorangan).
2. Struktur peristiwa belajar-mengajar :
Struktur peristiwa belajar, dapat bersifat tertutup dalam arti segala sesuatunya telah ditentukan secara ketat, misalnya guru tidak boleh menyimpang dari persiapan mengajar yang telah direncanakan. Akan tetapi dapat terjadi sebaliknya, bahwa tujuan khusus pengajaran, materi serta prosedur yang ditempuh ditentukan selama pelajaran berlangsung. Struktur yang disebut terakhir ini memberi kesempatan kepada siswa untuk ikut berperan dalam menentukan apa yang akan dipelajari dan bagaimana langkah langkah yang akan ditempuh.
3. Peranan guru-siswa dalam mengolah pesan :
Tiap peristiwa belajar-mengajar bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, ingin menyampaikan pesan, informasi, pengetahuan dan keterampilan tertentu kepada siswa. Pesan tersebut dapat diolah sendiri secara tuntas oleh guru sebelum disampaikan kepada siswa, namun dapat juga siswa sendid yang diharapkan kepada siswa, namun dapat juga siswa sendid yang diharapkan mengolah dengan bantuan sedikit atau banyak dan guru. Pengajaran yang disampaikan dalam keadaan siap untuk ditedma siswa, disebut strategi ekspositorik, sedangkan yang masih harus diolah oleh siswa dinamakan heudstik atau hipotetik. Dan strategi heuristik dapat dibedakan menjadi dua jenis ialah penemuan (discovery) dan penyelidikan (inquiry), yang keduanya telah diterangkan pada awal bab ini.
4. Proses pengolahan pesan :
Dalam peristiwa belajar-mengajar, dapat terjadi bahwa proses pengolahan pesan bertolak dari contoh-contoh konkret atau peristiwa-peristiwa khusus kemudian diambil suatu kesimpulan (generalisasi atau pnnsip-pnnsip yang bersifat umum). Strategi belajar-mengajar yang dimulai dari hal-hal yang khusus menuju ke umum tersebut, dinamakan strategi yang bersifat induktif.

Pemilihan strategi belajar-mengajar :
Titik tolak untuk penentuan strategi belajar-mengajar tersebut adalah perumusan tujuan pengajaran secara jelas. Agar siswa dapat melaksanakan kegiatan belajar-mengajar secara optimal, selanjutnya guru harus memikirkan pertanyaan berikut : �Strategi manakah yang paling efektif dan efisien untuk membantu tiap siswa dalam pencapaian tujuan yang telah dirumuskan?� Pertanyaan ini sangat sederhana namun sukar untuk dijawab, karena tiap siswa mempunyai kemampuan yang berbeda. Tetapi strategi memang harus dipilih untuk membantu siswa mencapai tujuan secara efektif dan produktif.
Langkah yang harus ditempuh adalah sebagai berikut; Pertama menentukan tujuan dalam arti merumuskan tujuan dengan jelas sehingga dapat diketahui apa yang diharapkan dapat dilakukan siswa, dalam kondisi yang bagaimana serta seberapa tingkat keberhasilan yang diharapkan. Pertanyaan inipun tidak mudah dijawab, sebab selain setiap siswa berbeda, juga tiap guru pun mempunyai kemampuan dan kwalifikasi yang berbeda pula. Disamping itu tujuan yang bersifat afektif seperti sikap dan perasaan, lebih sukar untuk diuraikan (dijabarkan) dan diukur. Tujuan yang bersifat kognitif biasanya lebih mudah. Strategi yang dipilih guru untuk aspek ini didasarkan pada perhitungan bahwa strategi tersebut akan dapat membentuk sebagaimana besar siswa untuk mencapai hasil yang optimal.
Namun guru tidak boleh berhenti sampai disitu, dengan kemajuan teknologi, guru dapat mengatasi perbedaan kemampuan siswa melalui berbagai jenis media instruksional. Misalnya, sekelompok siswa belajar melalui modul atau kaset audio, sementara guru membimbing kelompok lain yang dianggap masih lemah
Anda mungkin tidak menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi atas diri anda adalah hasil dari apa yang ada di pikiran anda. Tubuh anda hanyalah menjalankan perintah dari pikiran yang kemudian akan direspon oleh alam semesta dengan feedback yang sama. Jika anda melakukan sesuatu yang positif, alam semesta akan memberikan feedback yang positif pula. Jika anda melakukan sesuatu yang negatif, maka alam semesta juga akan memberikan feedback yang negatif. Pertanyaannya adalah bagaimana anda bisa melakukan sesuatu yang positif jika perintah yang keluar dari pikiran anda adalah negatif. Tidak mungkin bukan? Dengan kata lain, pikiran lah yang menguasai tubuh. Saya yakin anda pasti tahu permainan Tetris. Pikiran manusia sama seperti permainan tersebut. Setiap input yang dimasukkan kedalamnya akan membentuk sebuah lapisan yang akan menumpuk terus menerus. Lapisan yang sama akan saling tarik menarik dan akan berkumpul menjadi satu kelompok lapisan. Lapisan-lapisan yang berasal dari input yang negatif akan membentuk kelompok lapisan negatif. Sedangkan lapisan-lapisan yang berasal dari input yang positif akan membentuk kelompok lapisan positif. Setiap input baru yang masuk kedalam pikiran akan makin memperkuat masing-masing kelompok lapisan tersebut sesuai dengan jenisnya. Beberapa input yang membentuk lapisan positif adalah rasa simpati, kebahagiaan, belas kasih, keikhlasan, rasa percaya diri, optimis, keyakinan, konsentrasi. Beberapa input yang membentuk lapisan negatif adalah kemarahan, kebencian, ketakutan, kekhawatiran, kesombongan, iri hati, keegoisan, keputusasaan, mengasihani diri sendiri, rasa bersalah, pesimis, minder.
Nah, sekarang bisakah anda bayangkan bahwa jika anda terlalu banyak memasukkan input negatif ke dalam pikiran, maka kelompok lapisan negatif itulah yang akan mendominasi pikiran anda. Dan karena jenisnya sama, tanpa disadari anda juga sedang menarik semua energi negatif dari alam semesta kedalam diri anda. Oleh sebab itu, janganlah heran jika kemudian kehidupan anda hanya berisi masalah, rintangan, keributan dan kegagalan. Jadi tugas anda adalah memastikan bahwa yang masuk kedalam pikiran anda hanyalah hal-hal yang positif. Bahkan lebih jauh lagi anda perlu memasukkan hal-hal yang optimis ke dalam pikiran anda. Dengan pikiran dan cara pandang yang optimis, segala hal yang anda lakukan akan anda kerjakan dengan positif dan penuh percaya diri. Alhasil, seluruh alam semesta pun akan mendukung anda untuk mewujudkannya. Tanpa sadar, anda sedang menarik semua energi positif yang ada diluar kedalam diri anda. Kalau sudah demikian, keberhasilan dan kesuksesan bukanlah suatu hal yang mustahil.
Setelah orang belajar dan mengetahui peluang masih sangat banyak mengalami hambatan-hambatan menjadi mandiri. Ada lima alasan utama mengapa orang yang sudah memahami peluang tapi tidak dapat mewujudkan impiannya.

Alasan-alasan tersebut adalah:

1. Ketakutan

2. Sinisme.

3. Kemalasan

4. Kebiasaan buruk

5. Arogan

A. ALASAN No. 1 (Mengatasi Rasa Takut)

Mengatasi rasa takut atas resiko berbisnis (takut kehilangan uang).

Ketakutan kehilangan uang adalah riil Setiap orang pasti punya rasa takut kehilangan uang (rugi). Namun bukan rasa takut itu masalahnya. Masalahnya adalah bagaimana anda mengatasi rasa takut itu atau bagaimana mengatasi kegagalan. Itulah yg membuat perbedaan pandangan orang yang mau maju dan berkembang dengan orang yang -selalu jadi pecundang. Orang yang menghindari resiko adalah orang yang tidak pernah berhasil dan tidak akan berhasil. Inti perbedaannya adalah cara pandang mengatasi resiko; ,,ORANG MAU MAJU; BAGAIMANA SAYA MENGATASI RESIKO sedang ORANG PECUNDANG ; SAYA TIDAK MAU ADA RESIKO� Sehingga janganlah heran kalau banyak orang memilih cara yang sangat aman (tanpa resiko) dan pada orang yang memilih Bagaimana mengatasi resiko. Sehingga jangan juga heran kalau orang yang miskin lebih banyak dan pada orang kaya.

B. ALASAN No.2 (Mengatasi Sinisme)

Suatu ungkapan yang sangat kuat oleh orang sinisme dalam memandang suatu peluang �Langit Akan Runtuh�

Contoh:

Orang Sinisme memandang Peluang (Tanpa menganalisa)

�Saya tidak bisa�,

�Lebih bagus dia dari pada aku�,

�Bagaimana jika�,

�Jangan sampai�,

�Seandainya�,

�Siapa tau�,

Jika hal ini menyelimuti pikiran anda maka anda tidak akan pernah mengalami kesuksesan, karena mereka selalu terlambat menangkap peluang dan juga tidak pernah anda menjadi orang yang berjiwa besar untuk menolong orang lain disekelilingnya.

Orang sinis tidak pernah jadi pemenang. Keraguan dan ketakutan yang tak terkendali melahirkan orang sinis, sehingga jika ada peluang si Sinis Mengeritik dan menghindar, Pemenang Menganalisis dan melakukan.

Si sinis selalu diselimuti dengan pemikiran pasrah keadaan pesimis sehingga wajarlah kalau tidak pernah mencapai yang diinginkan.

C. ALASAN No.3 (Kemalasan)

Orang yang selalu alasan sibuk adalah salah satu ciri bentuk kemalasan. Kita sening mendengar ungkapan bahwa saya tidak dapat melakukan kegiatan lain karena saya sangat sibuk dan tidak punya waktu untuk melakukannya. Namun jika kita perhatikan sebagian besar yang menyatakan sibuk adalah orang-orang yang menghabiskan waktunya pada kegiatan-kegiatan yang tidak produktif dan tidak jelas. Dalam menganalisis waktu, semua orang punya waktu 24 jam sehari. Pertanyaan: ,,Maukah waktu anda habis tanpa hasil, ,Untuk apakah waktu anda�, ,Siapakah yang. mengatur waktu anda?�. Dalam 24 jam dapat dibagi dalam 3 episode;

a) 8 jam pertama untuk profesi anda,

b) 8 jam ke dua digunakan untuk istirahat,

c) 8 jam ketiga digunakan untuk apa?.

Sering kita jumpai orang sibuk mengurusi hartanya, sibuk mengurusi pekerjaannya di kantor. Namun alasannya sama yaitu �sibuk�, ini salah satu cara untuk menghindari apa yang dia tidak inginkan. Dalam benak mereka hanya ingin mempertahankan yang ada dan tidak punya keinginan untuk meningkatkan sesuai potensinya.

Salah satu contoh konkrit sering kita jumpai Sebagian pegawai/karyawan selalu menghabiskan waktunya bejam-jam di kantor namun hasilnya tidak jelas dan mereka tetap lakukan setiap hari kerja, hanya takut dikatakan orang malas, padahal sesungguhnya mereka memelihara kemalasan.

Jadi kalau begilu apa obatnya kemalasan? Jawabnya sedikit bersifat ambisi. Kita tau bahwa ambisi itu tidak baik. Namun kalau kita sadari bahwa dalam diri kita semua ada nafsu/hasrat untuk memiliki sesuatu yg kita inginkan. Jika anda ingin berhasil, maka jangan pernah ada ungkapan ,,Saya tidak punya waktu, karena itu sama saja anda memelihara kemalasan dan mengurung kecerdasan berpikirnya. Ironisnya lagi yang dipersalahkan adalah orang lain.

D.ALASAN No. 4 (Kebiasaan Buruk)

Kehidupan kita adalah cerminan dan kebiasaan kita yang lebih besar dari pendidikan kita. Kebiasaan buruk yang sering kita dengar adalah tidak menerima pendapat orang lain.

Contoh: Menurut Si sinis dari pada kita omong masa depan bangsa kita, lebih baik kita pergi tidur, masalah Bangsa urusan Pemerintah - bukan urusan kita. Dari pada saya ��....., dari pada saya �����.

Pendapat lain yang bertolak belakang dengan hal di atas adalah ungkapan; Lebih baik saya berdiri dari pada duduk saja lebih baik saya lakukan dari pada jadi penonton. Lebih baik saya ...... dari pada saya.....

E. ALASAN No. 5 (Arogan)

Arogan adalah bentuk ego plus dari suatu kebodohon. Setiap kali saya arogan saya

selalu kehilangan kesempatan Semua informasi yang saya dengar semua saya tau, apa yang menyebabkan orang bisa gagal juga soya tau menurut orang arogan. Pernyataan yg sering kita dengar ketika diselimuti Arogansi adalah � Saya Sungguh-sungguh percaya bahwa apa yang saya tidak ketahui adalah tidak penting bagiku� Ini sering kali kita jumpai jika anda mendiskusikan suatu peluang baru, orang arogans selalu berusaha menyembunyikan ketidaktahu-annya sehingga tidak mempunyai gagasan tentang apa yang dibicarakan akhirnya dengan cara apapun. Orang yang bersifat arogansi tidak akan jadi pemenang karena semua peluang dia tutup dengan perlindu-ngan kebodohon, tidak mau mempelajari dan menganalisis serta melakukan apa yang dia dengar dan dia lihat.

Dalam ilmu etika ada empat tipe manusia sebagai berikut :

1.Tau apa yang dia ketahui

2.Tau apa yang dia tidak ketahui

3.Tidak tau apa yg dia ketahui

4.Tidak tau apa yang dia tidak ketahui

Jika seseorang diselimuti pernyataan no. 3 dan 4 di atas maka akan mempengaruhi sikap arogansi Dan anda sering jumpai bahwa orang bersifat arogan tidak akan menjadi pemenang. Selamat berjuang Impian anda tinggal selangkah.
Bagi para pelajar, keberadaan buku pelajaran sudah menjadi bagian dari aktivitas mereka selama duduk di bangku sekolah. Buku pengetahuan umum, buku pengetahuan alam, serta buku pelajaran lainnya memberikan kemudahan bagi para pelajar dalam menuntut ilmu. Buku pelajaran yang sering digunakan oleh sekolah � sekolah, salah satunya buku hasil produksi Tiga Serangkai.
Tiga Serangkai merupakan salah satu penerbit buku, khususnya buku pelajaran dan pengetahuan yang berdiri sejak 28 September 1958. Bermula dari sepasang suami istri (Alm) H. Marzuki Abdullah dan istrinya Hj. Siti Aminah, yang keduanya saat itu berprofesi sebagai guru sekolah dasar ( SD ) di Wuryantoro Wonogiri. Rasa tanggungjawab mereka sebagai seorang guru, menjadi motivasi bagi beliau untuk melihat para siswa berhasil dalam studinya. Dari keinginan tersebut mereka berinisiatif untuk mengumpulkan semua pertanyaan tentang pelajaran, dan menyusunnya menjadi kumpulan soal latihan ujian.
Awalnya H. Abdullah dan sitrinya, mencetak buku pertama mereka di Toko Buku Tiga yang berlokasi di daerah Solo. Dan ternyata buku kumpulan soal yang mereka terbitkan, laris manis dipasaran sehingga permintaan cetak juga meningkat. Atas usulan pemilik toko buku Tiga, pasangan guru ini akhirnya mendirikan perusahaan penerbit buku dengan nama Tiga Serangkai dan memilih Sukoharjo sebagai lokasi usaha. Nama tersebut dipilih dengan mengambil salah satu kata dari Toko Buku Tiga, yang telah berjasa menerbitkan buku karya mereka untuk pertama kali.
Permintaan pasar yang sangat tinggi, menuntut Tiga Serangkai semakin meningkat pula dalam memproduksi buku. Sehingga pada tahun 1972 mereka pindah lokasi usaha yang lebih strategiws, di Jl. Dr. Supomo No.23 Surakarta. Mereka juga sudah membeli peralatan cetak modern yang mampu mencetak puluhan ribu buku dalam waktu satu jam, untuk menunjang kualitas produk buku yang mereka hasilkan.
Saat ini buku pelajaran hasil produksi Tiga Serangkai, menjadi salah satu buku acuan bagi para pelajar sejak puluhan tahun yang lalu. Buku � buku pelajaran yang disusunnya, dipasarkan dengan pendekatan langsung ke sekolah � sekolah. Tak heran jika saat ini Tiga Serangkai berhasil menjangkau ribuan sekolah dan toko buku yang tersebar di berbagai daerah.
Walaupun pada tanggal 14 Desember 1990 H. Abdullah wafat, namun tidak menurunkan semangat Hj. Siti Aminah untuk melanjutkan apa yang diimpikannya bersama almarhum suaminya. Dengan bantuan keluarga dan saudaranya, pada tahun 1992 CV. Tiga Serangkai berhasil mengembangkan usahanya menjadi PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.
Perkembangan usaha PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri tidak berhenti disitu saja, pada tahun 2003 manajemen mengambil keputusan untuk membagi perusahaan menjadi 3 bagian penting. Yaitu bagian penerbitan dan percetakan, bagian distribusi, dan bagian retail. Untuk bagian penerbitan dan percetakan membawahi 3 unit bisnis yaitu PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, PT. Pantja Simpati, dan PT. Wangsa Jatra lestari. Untuk bagian retail dibantu oleh PT. Assalam Niaga Utama ( Assalam Hipermarket ), Assalam Grosir, serta PT. tiga serangkai Nusantara. Sedangkan untuk bagian distribusi membawahi dua unit usaha yaitu PT. Tiga Serangkai International dan PT. K33.
Keberhasilan PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri dalam mengelola usahanya, membuahkan hasil bagi perusahaan. Pada tahun 2007 Tiga Serangkai mendapatkan sertifikat ISO 9001 : 2000 untuk manajemen mutu. Hal ini membuktikan bahwa Hj. Siti Aminah dan para tim kerjanya berhasil membawa PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri menjadi salah satu perusahaan besar, dan mendapat kepercayaan dunia international.
Semoga kisah profil pengusaha Tiga Serangkai dalam mengembangkan usahanya serta meningkatkan kualitas pendidikan, dapat menjadi inspirasi bagi semua.
Assalamu'alaikum Wr.Wb.
Sebelumnya saya mau bercerita sedikit ttg biografi saya,.
nama saya Agung prasetyo,. nah sebelum bisa terdampar di jakarta (YEA 2 Jakarta) saya kuliah di ITN 2 malang angkatan 2007 jurusan T Elektronika S-1. di situ saya kurang berkembang, bahkan banyak mata kuliah yang gag lulus. di karenakan apa?? kalo menurut pribadi saya sendiri ada 2 faktor, yaitu
1. T. Elektronika bukan passion saya, di karenakan sebelumnya waktu di SMA saya jurusan IS (Ilmu sosial).
2. Terlena di Zona nyaman yang akhirnya membuat saya tidak serius, bahkan tidak ada keinginan untuk berkembang.

tepatnya 3,5 bulan yang lalu,saya diarahkan kakak saya (Abdul Jabbar R.) untuk masuk YEA, bahkan itupun saya tidak tau apa itu YEA, . nah dari situ saya terus cari info di website YEA dan saya menemukan kata2 yang membakar semangat saya, yaitu "Program 6 bulan jadi pengusaha, 70% praktik dan 30% teori".
tapi saat itu saya benar2 dilema di antara 2 keputusan yang harus saya ambil, harus meninggalkan orang2 yang saya cintai di Jawa timur atau merantau demi belajar mandiri dan menemukan passion saya di Jakarta.Akhirnya saya putuskan untuk merantau dan bergabung di YEA 2 jakarta. dan ternyata saya tidak salah ambil keputusan, disini sedikit demi sedikit saya mulai berubah menjadi lebih baik. itupun tak lepas dari dukungan kakak saya dan bimbingan sang mentor pak Jaya Setiabudi, Fasilitator , dan teman2 YEA.Saya hanya bisa mengucapkan kata "Terima kasih banyak atas dukungan dan motivasinya"

nah dari sini saya sependapat dengan prinsip pak Mochtar Riady, bahwa Jika sebuah pohon ditanam di dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah tinggi, namun akan terjadi sebaliknya bila ditanam di sebuah lahan yang luas.


dan berikut saya lampirkan biografi pak Mochtar Riyadi sang bankir bertangan dingin.
silahkan menyimak
________________________________________
MOCHTAR RIADY

Dia dijuluki sebagai The Magic Man of Bank Marketing. Chairman Group Lippo ini dikenal sebagai seorang praktisi perbankan yang handal. Bahkan patut digelari seorang filsuf bisnis jasa keuangan yang kaya ide dan solusi mengatasi masalah. Seorang konglomerat yang visioner dan sarat dengan filosofi bisnis. Dia pantas menjadi panutan bagi para pengusaha dan pelaku pasar serta siapa saja yang ingin belajar dari pengalaman orang lain

Mochtar Riady sudah bercita-cita menjadi seorang bankir di usia 10 tahun. Ketika itu, anak dari pedagang batik, ini setiap hari berangkat sekolah selalu melewati gedung megah kantor Nederlandsche Handels Bank (NHB) dan melihat para pegawai bank itu berpakaian rapih serta selalu sibuk. Sejak itu, dia berharap saat dewasa akan menjadi seorang bankir.

Belum cita-citanya terwujud, pada tahun 1947, saat remaja, ketika berusia 18 tahun, Mochtar ikut berjuang melawan Belanda di Jawa Timur.
Ia ditangkap, dan dipenjara di Lowokwaru, Malang. oleh pemerintah Belanda di buang ke Nanking, Cina. Lalu, di sana ia menggunakan kesempatan kuliah filosofi di University of Nanking. Tapi akibat perang, Riady terpaksa pergi ke Hongkong hingga tahun1950 dan kemudian kembali ke Indonesia.

Sekembali ke Indonesia, Riady masih sangat ingin mewujudkan cita-citanya menjadi seorang bankir. Tapi ayahnya tidak mendukung. Karena menurut ayahnya, profesi bankir hanya untuk orang kaya, sedangkan kondisi keluarga mereka saat itu sangat miskin.

Pada tahun 1951, ia menikahi gadis pilihannya asal jember. Kemudian, mertuanya memberinya tanggungjawab untuk mengurus sebuah toko kecil. Hanya dalam tempo tiga tahun, dia berhasil memajukan toko tersebut menjadi yang terbesar di kota Jember. Namun, keinginan menjadi seorang banker membuatnya kurang betah mengurusi toko itu.


Pada tahun 1954, dia pun memutuskan pergi ke Jakarta walaupun ditentang oleh keluarganya. Dia berprinsip bahwa jika sebuah pohon ditanam di dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah tinggi, namun akan terjadi sebaliknya bila ditanam di sebuah lahan yang luas. Dia merasa yakin akan dapat mewujudkan cita-cita menjadi bankir di kota metropolitan, kendati saat itu tidak memiliki seorang kenalan pun di Jakarta.

Mula-mula, dia bekerja di sebuah perusahaan komanditer di Jalan Hayam Wuruk selama enam bulan. Kesempatan itu dia gunakan untuk mulai membuka relasi. Kemudian ia bekerja pada seorang importer. Relasi pun mulai semakin banyak. Pada saat bersamaan, ia pun bekerjasama dengan temannya untuk berbisnis kapal kecil.

Dia belum juga bisa mewujudkan cita-citanya menjadi seorang bankir. Saat itu, kepada para sahabat, ia selalu mengutarakan cita-citanya itu. Lalu suatu saat, salah seorang temannya mengabari bahwa ada sebuah bank, Bank Kemakmuran, yang lagi terkena masalah. Riady tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Walau belum punya pengalaman sedikit pun, dia berhasil meyakinkan Andi Gappa, pemilik bank yang bermasalah itu, sehingga ia pun ditunjuk menjadi direktur.

Bayangkan, seorang yang belum berpengalaman sehari pun di bank atau sebagai akuntan, langsung diangkat menjadi direktur. Pada hari pertama sebagai direktur, Riady sangat pusing melihat balance sheet. Dia tidak bisa membaca dan memahaminya. Tapi, dia pura-pura mengerti di depan pegawai akunting. Lalu, sepanjang malam dia belajar untuk memahami balance sheet tersebut, namun sia sia. Kemudian, dia minta tolong kepada temannya yang bekerja di Standar Chartered Bank untuk mengajarinya. Tetapi dia masih belum mengerti.

Begitu galau hati dan pikirannya. Bagaimana pun kepura-puraan itu, cepat atau lambat, akan ketahuan juga. Akhirnya, dia berterus terang kepada para pegawainya dan Andi Gappa, si pemilik bank. Tentu saja mereka sangat terkejut mendengar pengakuan itu. Riady pun meminta diberi kesempatan mulai bekerja dari dasar. Andi Gappa menyetujuinya. Riady bekerja mulai dari bagian kliring, cash dan checking account.

Dia menggunakan kesempatan itu bekerja sambil belajar dengan baik. Hanya dalam satu bulan, ia pun mengerti tentang proses pembukuan. Dia pun membayar seorang guru privat, yang mengajarinya akuntansi.

Setelah itu, dia pun menunjukkan kelebihan sebagai seorang bankir. Hanya dalam setahun, Bank Kemakmuran mengalami banyak perbaikan dan tumbuh pesat. Setelah bank itu tumbuh dengan sehat, pada tahun 1964, Riady pindah ke Bank Buana, di sini dia juga mengukir berbagai kaeberhasilan. Ketika itu (1966), dia berhasil menyelamatkan Bank Buana dari kesulitan. Saat itu Indonesia sedang mengalami masa krisis akibat perubahan ekonomi secara makro.


Dia mengambil langkah jitu untuk menyelamatkan Bank Buana dari akrisis itu. Dia menurunkan suku bunga dari 20 % menjadi 12 %. Padahal pada waktu itu semua bank beramai-ramai menaikkan suku bunganya. Karena suku bunga yang rendah tersebut, maka para nasabah yang memiliki kredit yang belum lunas segera membayar kewajibannya. Di sisi lain, banyak usahawan (debitur) yang ingin meminjam kendati diberi syarat ketat terutama dalam hal jaminan. Dengan cara itu, Bank Buana menjadi sehat. Sementara, saat itu ada beberapa bank yang bangkrut.

Nama Mochtar Riady pun mencuat, sebagai bankir bertangan dingin. Kemudian tahun 1971, dia pindah lagi ke Bank Panin yang merupakan gabungan dari Bank Kemakmuran, Bank Industri Jaya dan Bank Industri Dagang Indonesia. Lalu tahun 1975, ia meninggalkan Bank Panin dan bergabung dengan BCA, bank yang didirikan oleh keluarga Liem Sioe Liong. Di BCA, dia mendapatkan saham sebesar 17,5 persen dan menjadi seorang penentu kebijakan. Ketika Mochtar bergabung aset BCA hanya Rp 12,8 miliar. Saat dia keluar dari BCA pada akhir 1990 aset bank tersebut sudah di atas Rp 5 triliun.

Pada setiap bank, sentuhan tangan Riady hampir selalu berbuah sukses. Dia mengaku memiliki filosofi tersendiri yang disebut sebagai Lie Yi Lian Dje. Lie berarti ramah, Yi memiliki karakter yang baik, Lian kejujuran dan Dje memiliki rasa malu. Selain itu, visi dan pandangannya yang jauh ke depan ketangkasannya membaca situasi pasar dan dengan segera pula menyikapinya, telah membuat namanya semakin disegani kalangan perbankan.

Sementara, untuk memperdalam dan mempertajam pengalamannya, dia pun menyempatkan diri kuliah malam di Universitas Indonesia (UI). Di situ pula dia berkenalan dengan beberapa pakar ekonomi seperti Emil Salim, Ali Wardhana dan lain-lain.
Chairul Tanjung (lahir di Jakarta, 16 Juni 1962; umur 47 tahun) adalah pemilik sekaligus Komisaris Utama Para Group. Bidang bisnisnya yaitu keuangan, properti, dan multimedia. Majalah Warta Ekonomi menganugerahi Pria Berdarah Minang/Padang sebagai salah seorang tokoh bisnis paling berpengaruh di tahun 2005.


Komisaris Utama Para Group

Dalam peta baru pengusaha besar nasional belakangan ini, namanya disebut sebagai the rising star. Pemilik Para Group ini berhasil melakukan lompatan bisnis spektakuler justru ketika ekonomi masih dilanda badai krisis. Lompatan besar bermula ketika ia mengambil alih Bank Mega. Namun di PBSI, sebagai Ketua Umum ia kurang beruntung, dan memilih mundur. Ia digantikan Sutiyoso, Gubernur DKI dalam Munaslub di Jakarta sabtu 17 Juli 2004



Badai krisis yang berlangsung sejak empat tahun lalu telah meluluh lantahkan bangunan bisnis lama. Para pengusaha raksasa yang populer disebut konglomerat satu demi satu telah berguguran. Tak hanya dari kelompok nonpri, pengusaha besar dari kalangan pribumi pun hampir tak ada yang terbebas dari lilitan masalah. Jika kini disusun sebuah daftar kelompok usaha besar baru, misalnya dengan tolok ukur aset di atas Rp 1 triliun, petanya pasti telah jauh berubah dibanding sebelum krisis.

Belakangan ini, Chairul Tanjung adalah sosok pengusaha yang namanya paling banyak disebut ketika berbicara mengenai peta baru pengusaha besar nasional. Ia banyak disebut sebagai the rising star. Pengusaha pemilik Para Group ini berhasil melakukan lompatan bisnis yang spektakuler justru ketika ekonomi masih dilanda badai krisis.



Lompatan besar bermula ketika ia memutuskan untuk mengambil alih kepemilikan Bank Mega pada 1996 lalu. Berkat tangan dinginnya, bank kecil dan sedang sakit-sakitan yang sebelumnya dikelola oleh kelompok Bappindo itu kemudian disulap menjadi bank besar dan disegani. Pada akhirnya bank ini pun menjadi pilar penting dalam menopang bangunan Para Group. Dua pilar lain adalah Trans TV dan Bandung Supermall.

Sebagai sosok pengusaha sukses yang kini langka, Chairul dikalangan teman-teman dekatnya sering dijuluki sebagai The Last of The Mohicans. Sebutan ini mengacu pada sebuah judul film terkenal produksi Hollywood beberapa tahun lalu yang menceritakan kisah penaklukan kaum kulit putih terhadap bangsa Indian di Amerika Serikat sana. Pada akhirnya, bangsa asli yang sebelumnya menjadi tuan tanah dan penguasa wilayah itu kemudian semakin terpinggir dan menjadi sosok langka. Namanya saja sebutan berbau joke sehingga tetap atau tidak penting.

Yang jelas Chairul bukan tergolong pengusaha "dadakan" yang sukses berkat kelihaian membangun kedekatan dengan penguasa. Mengawali kiprah bisnis selagi kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, sepuluh tahun kemudian ia telah memiliki sebuauh kelompok usaha yang disebut Para Group. Kelompok usaha ini dibangun berawal dari modal yang diperoleh dari Bank Exim sebesar Rp 150 juta. Bersama tiga rekannya yang lain, ia mendirikan pabrik sepatu anak-anak yang semua produknya diekspor. "Dengan bekal kredit tersebut saya belikan 20 mesin jahit merek Butterfly," ujarnya suatu saat kepada Eksekutif.
Sulit membayangkan seorang dokter gigi terjun bebas ke dunia bisnis. Namun, tidak bagi Chairul Tanjung, komisaris utama Grup Para. Semasa kuliah di Fakultas Kedokteran Gigi UI, Chairul muda sudah mulai berani berjualan untuk mengasah kemampuannya berbisnis. Nalurinya kian terarah ketika bisnis sepatunya, yang memperoleh pinjaman dari Bank Exim, makin berkembang

Kini pengusaha kelahiran 16 Juni 1962 itu menjadi figur sukses yang sangat sibuk. Ketika Eksekutif meminta kesempatan untuk sebuah wawancara khusus, ia mengaku kerepotan untuk memilih waktu yang tepat. Meklum, selain sibuk mengurus bisnis, pria satu ini juga punya segudang kegiatan kemasyarakatan. Sebelum terpilih menjadi ketua umum PB PBSI beberapa waktu lalu, Chairul telah aktif di berbagai organisasi sosial seperti PMI, Komite Kemanusiaan Indonesia, anggota Majelis Wali Amanat Universitas Indonesia dan sebagainya. "Kini waktu saya lebih dari 50% saya curahkan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan," ungkapnya. (Tokoh Indonesia, Repro Eksekutif No. 269)

download__Choirul tandjung.doc
Dua tahun yang lalu, anak pertama saya sangat cemburu bila melihat teman-teman sebayanya (bahkan yang lebih muda darinya) bisa lalu lalang naik sepeda roda dua. Untuk ukuran anak kelas 2 SD (berusia hampir 8 tahun) memang agak terlambat kalau belum bisa naik sepeda roda dua dengan lancar. Sudah sering dia mencoba sendiri maupun dengan diajari oleh ibunya, namun kelihatannya sulit baginya untuk mencapai keseimbangan. Sehingga kalau mencoba sendiri, pada kayuhan pertama posisi sepedanya sudah miring dan kemudian terjatuh. Begitu juga saat sambil dipegangi oleh ibunya, kelihatannya sudah seimbang, tapi begitu ibunya melepaskan pegangannya dari sepeda, langsung oleng dan jatuh. Lama-lama dia jadi malas, bahkan mungkin takut untuk mencoba lagi, karena merasa selalu gagal.
Sebenarnya keinginannya untuk bisa naik sepeda roda dua cukup besar. Tiap hari dia haru pergi mengaji yang jaraknya sekitar 400-500 meter dari rumah. Karena tidak bisa naik sepeda sendiri, akibatnya dia harus dibonceng oleh temannya, meskipun naik sepedanya sendiri. Dia jadi tergantung pada temannya untuk berangkat mengaji. Kalau temannya kebetulan tidak pergi mengaji, dia pun harus tidak pergi juga. Keinginannya untuk bisa pergi sendiri, saat itu, masih belum cukup untuk mengalahkan perasaan takut mencoba belajar naik sepeda lagi, karena merasa selalu gagal.
Suatu kali saya merencanakan untuk mengajaknya belajar naik sepeda lagi. Tapi kali ini tidak di jalan depan rumah seperti biasa, melainkan di lapangan Gelanggang Olah Raga. Sehari sebelumnya saya dia saya tanya,�Kamu masih ingin bisa naik sepeda?� Dengan cepat dijawabnya,�Pasti! Aku ingin bisa pergi mengaji sendiri dengan naik sepeda!�
Saya teruskan,�Kalau begitu besok sore kita belajar sepeda di GOR.� Sekejap bola matanya bergerak ke kanan atas. Saya tahu, dia sedang membayangkan berada di GOR sedang belajar naik sepeda!�
Saya lanjutkan untuk memanfaatkan emosinya yang sedang naik untuk memprogram pikirannya dengan visualisasi. �Besok sore kita belajar naik sepeda di GOR sebelah Timur, dekat lintasan sepatu roda. Di sana tempatnya luas dan jalannya rata. Enak untuk naik sepeda keliling-keliling.� Saya diam sebentar, saya biarkan dia membuat visualisasi sendiri tentang apa yang akan dilakukannya besok. Saya yakin dia sedang membayangkan besok sore dia sedang bersepeda keliling-keliling GOR.
Minggu pagi, kelihatannya dia tidak sabar menunggu sampai sore di GOR. Keinginannya untuk segera bersepeda terlalu menggebu-gebu. Dia mencoba di jalan di depan rumah. Saya biarkan dia mencoba dengan caranya sendiri didampingi ibunya. Hasilnya? Tetap saja berkali-kali oleng dan terjatuh, sampai akhirnya berhenti mencoba karena sudah cukup banyak lecet di kaki.
Sore harinya saya ajak dia ke GOR seperti yang direncanakan kemarin. Waktu akan mulai dia saya tanya,�Kemarin kamu bayangkan kita belajar sepeda di mana?� Saya minta dia menunjukkan tempat yang persis dengan yang ada dalam visualisasinya.
�Sekarang kita mulai dari sini�
�Lihat kembali apa yang kamu lihat kemarin waktu kita rencanakan mau bersepeda di sini�
�Lihat kanan kirimu, persis sama kan dengan yang kemarin?�
�Suara mobil yang lalu lalang di jalan raya juga sama kan?�
�Sekarang duduk di sepedamu. Bagaimana? Rasanya sama kan dengan yang kamu bayangkan kemarin? Tempat duduknya? Pegangan kemudinya?
Dia hanya mengangguk-angguk karena pandangannya lurus ke depan. Seakan tidak sabar untuk segera membawa sepedanya ke satu titik yang sudah dilihatnya dari tadi.
�Sekarang rasakan bagaimana rasanya bisa naik sepeda! Persis seperti yang kamu bayangkan kemarin. Seneng kan?�
�Mari kita mulai. Lihat seperti yang kemarin dilihat. Dengarkan seperti yang kemarin terdengar. Rasakan seperti dalam bayangan kemarin. Bagaimana rasanya duduk, rasanya memegang kemudi, rasanya tertiup angin, rasa senang karena bisa bergerak seimbang.... terus rasakan...�
�Sekarang mulai kayuh pedalnya, tetap lihat lurus ke depan�
Dia mulai mengayuh sepedanya pelan-pelan sambil saya pegangi bagian belakang tempat duduknya. Mula-mula perlahan, masih agak goyang-goyang. Makin lama makin cepat, sehingga saya harus berlari-lari kecil di samping belakangnya. Ketika saya yakin dia sudah seimbang, pelan-pelan saya lepaskan pegangan saya, saya berhenti di tempat, sambil agak terengah-engah karena habis berlari-lari kecil cukup jauh. Dan tampaknya dia tidak menyadari kalau pegangan saya sudah saya lepaskan. Dia tetap stabil dengan sepedanya, tidak terlalu pelan, tidak terlalu kencang. Kelihatannya dia menikmati dengan melihat, mendengar dan merasakan seperti apa yang dia bayangkan kemarin tentang bagaimana dia bisa bersepeda.
Sampai akhirnya di ujung lintasan di terpaksa harus berhenti dan menurunkan kakinya. Barulah dia menyadari kalau saya sudah tertinggal jauh di belakangnya. Saya teriaki dia untuk memutar sepedanya. Dia turun sesaat untuk memutar sepedanya. Kemudian mencoba sendiri menuju ke arah saya. Mula-mula agak goyang, oleng, tapi pandangannya tetap ke arah saya, sampai akhirnya mulai seimbang dan sampai ke tempat saya berdiri tanpa terjatuh dan tanpa menurunkan kaki.
Luar biasa! Saya sendiripun kaget! Saya memang optimis dia sore ini harus bisa. Namun tidak secepat ini! Kurang dari 10 menit! Kemudian saya biarkan dia mencoba-coba sendiri. Kepercayaan dirinya sudah begitu tinggi. Emosi positifnya memuncak. Semangatnya untuk menikmati kemampuannya bersepeda sangat besar. Setelah merasa bisa bersepeda lurus, dia mencoba berbelok, memutar arah, mengerem, berjalan lagi, terus berulang-ulang sampai menjelang Maghrib kelihatannya dia sudah sangat lancar bersepeda. Malamnya dia masih ingin bersepeda lagi, karena gembiranya sudah bisa bersepeda. Dia coba di jalan di depan rumah dimana dia selalu terjatuh dan lecet-pecet. Ternyata tidak ada masalah. Dia tetap bisa bersepeda dengan seimbang dan menikmatinya berputar-putar arah.
Dalam istilah Mind to Muscle. Dari sesuatu yang kita pikirkan bisa turun ke anggota tubuh yang lain, sehingga kita bisa melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang kita yakini dalam pikiran kita. Menggunakan Visualisasi dengan melibatkan semua indera akan sangat membantu kita untuk bisa melakukan sesuatu yang kita yakini pasti bisa kita lakukan. Kita lihat, kita dengar, kita rasakan semua situasi dimana kita menikmati sesuatu yang kita ingin lakukan, maka Insya Allah, dengan keyakinan yang kuat kita akan dapat lakukan seperti yang kita ingin lakukan. Semakin nyata kita membayangkan keberhasilan yang kita inginkan, maka semakin besar kemungkinan mencapai keberhasilan itu.

download__Banyangan Yg Menjadi Kenyataan.doc

@jerukeriput. Powered by Blogger.
blogwalking.. Selamat datang di blog saya.